Saturday, November 8, 2014

Sering Nyeri Haid, Waspadai Endometriosis

Sering Nyeri Haid, Waspadai Endometriosis
Kebanyakan wanita pernah mengalami masalah nyeri haid. Hal ini merupakan kondisi yang lumrah dialami, tetapi akan berbeda apabila nyeri tersebut sampai mengganggu aktivitas sehari-hari. Nyeri berlebihan saat haid ternyata adalah salah satu ciri seseorang terkena penyakit atau endometriosis. Seperti apakah penjelasannya?

Dalam perjalanan hidup, wanita tentu akan melewati beberapa fase perubahan alami seperti ketika mengalami haid pertama, pertama kali berhubungan seksual, mengandung, melahirkan, hingga mengalami menopause. Bukan hanya itu, salah satu masalah yang paling sering menjadi keluhan Kebanyakan wanita adalah nyeri saat haid. Nyeri saat haid sebenarnya adalah hal yang lumrah yang dialami setiap wanita.

Setiap wanita akan mengalami tingkat nyeri saat haid yang berbeda-beda. Ada yang mengalami nyeri ringan sehingga tidak mengganggu aktivitas. Namun, ada yang mengalami nyeri sangat berat sehingga terasa sangat menyiksa. Nyeri haid yang berlebihan bisa saja mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun umumnya nyeri yang diderita ketika haid adalah hal yang wajar dirasakan oleh wanita setiap bulan.

Nyeri haid dikatakan dr. Muhammad Ilham Aldika Akbar, SpOG, dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dimulai pada satu hingga dua hari sebelum haid. lntensitas nyeri akan semakin meningkat dan mencapai puncaknya pada hari pertama atau hari kedua haid. Nyeri haid disebabkan karena adanya kontraksi dari rahim yang dipengaruhi perubahan hormonal. Rahim yang berkontraksi akan mengeluarkan lapisan dalam rahim yang keluar melalui vagina disertai dengan keluarnya darah haid. Kontraksi pada rahim inilah yang menyebabkan nyeri saat haid.

Cara Mengatasi. Ketika mengalami nyeri akibat haid, penolongan pertama yang dapat dilakukan untuk rneredakan nyeri haid secara alami, adalah minum air putih dan mengompres perut dengan air hangat. Tidak hanya itu, hal yang paling mudah dilakukan adalah pengalihan perhatian. Misalnya dengan melakukan berbagai aktivitas. Saat beraktivitas, sedikit demi sedikit nyeri akan hilang apabila dibandingkan jika hanya berdiam diri di rumah.

Apabila dengan melakukan hal tersebut belum dapat meredakan nyeri, saat ini banyak dijual obat-obat anti nyeri dan anti inflamasi. Obat-obat tersebut aman dikonsumsi, namun khusus bagi penderita maag dianjurkan untuk berhati-hati karena dapat menyebabkan nyeri pada lambung. Oleh karena itu, sebaiknya obat pereda nyeri dapat diminum setelah makan. Obat ini dapat diminum satu atau dua hari ketika haid. Namun jika masih belum sembuh, akan tetap aman untuk dikonsumsi sampai haid selesai dan nyeri menghilang.

Ketika sudah meminum obat dan nyeri masih belum hilang, Anda dapat memeriksakan keluhan kepada dokter. Nyeri haid yang berkelanjutan sehingga menyebabkan pingsan tidak bisa disebut sebagai hal yang normal. Nyeri yang abnormal biasanya disertai dengan nyeri saat buang air kecil, nyeri saat buang air besar atau nyeri saat berhubungan intim. Nyeri yang berlebihan ternyata merupakan salah satu tanda seorang wanita menderita penyakit berbahaya. Ada beberapa penyakit yang salah satunya ditandai oleh gejala nyeri haid, antara lain adalah kista, kanker, dan endometriosis.

Endometriosis. Endometriosis merupakan satu jenis penyakit yang tidak bisa dianggap remeh. Apalagi, banyak di wanita yang tidak mengetahui jenis penyakit ini. Endometriosis sering kali tidak mendapatkan perhatian serius baik dari penderitanya maupun dari dokter yang memeriksa. Hal ini karena sering kali rasa sakit yang diderita dianggap sebagai hal yang sudah selayaknya dialami setiap bulan.

Nyeri saat haid yang berlebihan didefinisikan sebagai salah satu gejala seorang wanita menderita penyakit endometriosis. Endometriosis berasal dari kata endometrium, yaitu jaringan yang melapisi dinding rahim. Dr. Fahmialdi, SpOG, dokter spesialis kandungan dan kebidanan mengatakan, penyakit endometriosis ini terjadi karena tumbuhnya endometrium di luar rahim. Lokasi tumbuhnya endometrium ini bisa beragam, di ovarium, tuba falopii, jaringan yang menunjang uterus, daerah di antara vagina dan rektum, kandung kemih, dan bisa juga pada otot-otot sekitar indung telur.

Hingga kini penyebab endometriosis belum diketahui dengan pasti. Banyak teori yang dikatakan memiliki kaitan dengan penyakit endometriosis ini, mulai dari teori menstruasi retrograde, pertumbuhan sel embionik, gangguan sistem kekebalan tubuh, transport sel endometrium, dan lain-lain. Walaupun penyebab belum diketahui, namun ada beberapa faktor endometriosis yang sudah diketahui di antaranya belum pernah hamil, kondisi yang menghalangi darah haid keluar dari vagina, riwayat infeksi panggul, dan rahim yang abnormal. Tidak hanya itu, memiliki riwayat keluarga dengan endometriosis ternyata juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab seseorang menderita endometriosis.

Gejala penyakit endometriosis yang utama tentu adalah nyeri yang berlebihan saat haid. Gejala lainnya yang ditimbulkan dengan adanya penyakit ini adalah menstruasi yang sangat berat, sakit punggung di bagian bawah, sulit buang air besar, diare, atau merasa sakit bahkan sampai mengeluarkan darah ketika buang air kecil.

Tidak hanya itu, nyeri saat berhubungan seks dan berkurangnya kesuburan juga dikatakan sebagai gejala seseorang menderita penyakit endometriosis. Endometriosis dapat mengganggu wanita untuk hamil dengan normal. Salah satu komplikasi utama penderita endometriosis adalah terjadinya pelengketan. Hampir sepertiga wanita yang menderita penyakit ini akan sulit untuk memiliki keturunan. Hal ini disebabkan adanya perlengketan-perlengketan organ dalam panggul sehingga saluran telur menjadi buntu.

Endometriosis juga bisa menyebabkan keguguran pada kehamilan. Belum diketahui dengan jelas pastinya namun ada kemungkinan endometriosis menyebabkan gangguan dalam hormon wanita. Gangguan inilah yang menimbulkan keadaan keracunan sehingga dapat mengganggu pertumbuhan janin. Namun, tidak semua wanita yang sedang hamil dan menderita endometriosis akan mengalami keguguran.


Saat seorang mengalami gejala-gejala seperti di atas, belum tentu ia teridentifikasi menderita penyakit endometriosis. Gejala-gejala di atas juga bisa disebabkan oleh infeksi. Oleh karena itu, disarankan bagi wanita yang mengalami nyeri hebat ketika haid dalam waktu lama dan belum dikaruniai anak, sebaiknya melakukan pemeriksaan ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan terhadap rahim dengan pemeriksaan ultrasound melalui vaginal sonography. Niken Wulandari (Info Kecantikan)

1 komentar: