Kebanyakan wanita pernah
mengalami masalah nyeri haid. Hal ini merupakan kondisi yang lumrah dialami,
tetapi akan berbeda apabila nyeri tersebut sampai mengganggu aktivitas
sehari-hari. Nyeri berlebihan saat haid ternyata adalah salah satu ciri
seseorang terkena penyakit atau endometriosis. Seperti apakah penjelasannya?
Dalam perjalanan hidup, wanita
tentu akan melewati beberapa fase perubahan alami seperti ketika mengalami haid
pertama, pertama kali berhubungan seksual, mengandung, melahirkan, hingga
mengalami menopause. Bukan hanya itu, salah satu masalah yang paling sering
menjadi keluhan Kebanyakan wanita adalah nyeri saat haid. Nyeri saat haid
sebenarnya adalah hal yang lumrah yang dialami setiap wanita.
Setiap wanita akan mengalami
tingkat nyeri saat haid yang berbeda-beda. Ada yang mengalami nyeri ringan
sehingga tidak mengganggu aktivitas. Namun, ada yang mengalami nyeri sangat
berat sehingga terasa sangat menyiksa. Nyeri haid yang berlebihan bisa saja
mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun umumnya nyeri yang diderita ketika haid
adalah hal yang wajar dirasakan oleh wanita setiap bulan.
Nyeri haid dikatakan dr. Muhammad
Ilham Aldika Akbar, SpOG, dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dimulai
pada satu hingga dua hari sebelum haid. lntensitas nyeri akan semakin meningkat
dan mencapai puncaknya pada hari pertama atau hari kedua haid. Nyeri haid
disebabkan karena adanya kontraksi dari rahim yang dipengaruhi perubahan
hormonal. Rahim yang berkontraksi akan mengeluarkan lapisan dalam rahim yang
keluar melalui vagina disertai dengan keluarnya darah haid. Kontraksi pada
rahim inilah yang menyebabkan nyeri saat haid.
Cara Mengatasi. Ketika mengalami nyeri akibat haid, penolongan
pertama yang dapat dilakukan untuk rneredakan nyeri haid secara alami, adalah
minum air putih dan mengompres perut dengan air hangat. Tidak hanya itu, hal
yang paling mudah dilakukan adalah pengalihan perhatian. Misalnya dengan
melakukan berbagai aktivitas. Saat beraktivitas, sedikit demi sedikit nyeri
akan hilang apabila dibandingkan jika hanya berdiam diri di rumah.
Apabila dengan melakukan hal
tersebut belum dapat meredakan nyeri, saat ini banyak dijual obat-obat anti
nyeri dan anti inflamasi. Obat-obat tersebut aman dikonsumsi, namun khusus bagi
penderita maag dianjurkan untuk berhati-hati karena dapat menyebabkan nyeri
pada lambung. Oleh karena itu, sebaiknya obat pereda nyeri dapat diminum
setelah makan. Obat ini dapat diminum satu atau dua hari ketika haid. Namun
jika masih belum sembuh, akan tetap aman untuk dikonsumsi sampai haid selesai
dan nyeri menghilang.
Ketika sudah meminum obat dan
nyeri masih belum hilang, Anda dapat memeriksakan keluhan kepada dokter. Nyeri
haid yang berkelanjutan sehingga menyebabkan pingsan tidak bisa disebut sebagai
hal yang normal. Nyeri yang abnormal biasanya disertai dengan nyeri saat buang
air kecil, nyeri saat buang air besar atau nyeri saat berhubungan intim. Nyeri
yang berlebihan ternyata merupakan salah satu tanda seorang wanita menderita
penyakit berbahaya. Ada beberapa penyakit yang salah satunya ditandai oleh
gejala nyeri haid, antara lain adalah kista, kanker, dan endometriosis.
Endometriosis. Endometriosis merupakan satu jenis penyakit yang
tidak bisa dianggap remeh. Apalagi, banyak di wanita yang tidak mengetahui
jenis penyakit ini. Endometriosis sering kali tidak mendapatkan perhatian
serius baik dari penderitanya maupun dari dokter yang memeriksa. Hal ini karena
sering kali rasa sakit yang diderita dianggap sebagai hal yang sudah selayaknya
dialami setiap bulan.
Nyeri saat haid yang berlebihan
didefinisikan sebagai salah satu gejala seorang wanita menderita penyakit
endometriosis. Endometriosis berasal dari kata endometrium, yaitu jaringan yang
melapisi dinding rahim. Dr. Fahmialdi, SpOG, dokter spesialis kandungan dan
kebidanan mengatakan, penyakit endometriosis ini terjadi karena tumbuhnya
endometrium di luar rahim. Lokasi tumbuhnya endometrium ini bisa beragam, di
ovarium, tuba falopii, jaringan yang menunjang uterus, daerah di antara vagina
dan rektum, kandung kemih, dan bisa juga pada otot-otot sekitar indung telur.
Hingga kini penyebab
endometriosis belum diketahui dengan pasti. Banyak teori yang dikatakan
memiliki kaitan dengan penyakit endometriosis ini, mulai dari teori menstruasi
retrograde, pertumbuhan sel embionik, gangguan sistem kekebalan tubuh,
transport sel endometrium, dan lain-lain. Walaupun penyebab belum diketahui, namun
ada beberapa faktor endometriosis yang sudah diketahui di antaranya belum
pernah hamil, kondisi yang menghalangi darah haid keluar dari vagina, riwayat
infeksi panggul, dan rahim yang abnormal. Tidak hanya itu, memiliki riwayat
keluarga dengan endometriosis ternyata juga bisa menjadi salah satu faktor
penyebab seseorang menderita endometriosis.
Gejala penyakit endometriosis
yang utama tentu adalah nyeri yang berlebihan saat haid. Gejala lainnya yang
ditimbulkan dengan adanya penyakit ini adalah menstruasi yang sangat berat,
sakit punggung di bagian bawah, sulit buang air besar, diare, atau merasa sakit
bahkan sampai mengeluarkan darah ketika buang air kecil.
Tidak hanya itu, nyeri saat
berhubungan seks dan berkurangnya kesuburan juga dikatakan sebagai gejala
seseorang menderita penyakit endometriosis. Endometriosis dapat mengganggu
wanita untuk hamil dengan normal. Salah satu komplikasi utama penderita endometriosis
adalah terjadinya pelengketan. Hampir sepertiga wanita yang menderita penyakit
ini akan sulit untuk memiliki keturunan. Hal ini disebabkan adanya
perlengketan-perlengketan organ dalam panggul sehingga saluran telur menjadi
buntu.
Endometriosis juga bisa
menyebabkan keguguran pada kehamilan. Belum diketahui dengan jelas pastinya
namun ada kemungkinan endometriosis menyebabkan gangguan dalam hormon wanita.
Gangguan inilah yang menimbulkan keadaan keracunan sehingga dapat mengganggu
pertumbuhan janin. Namun, tidak semua wanita yang sedang hamil dan menderita
endometriosis akan mengalami keguguran.
Saat seorang mengalami
gejala-gejala seperti di atas, belum tentu ia teridentifikasi menderita penyakit
endometriosis. Gejala-gejala di atas juga bisa disebabkan oleh infeksi. Oleh
karena itu, disarankan bagi wanita yang mengalami nyeri hebat ketika haid dalam
waktu lama dan belum dikaruniai anak, sebaiknya melakukan pemeriksaan ke dokter.
Dokter akan melakukan pemeriksaan terhadap rahim dengan pemeriksaan ultrasound
melalui vaginal sonography. Niken Wulandari (Info Kecantikan)
terimakasih banyak, sangat membantu sekali informasinya..
ReplyDelete