Mengonsumsi makanan sehat setiap
hari diharapkan menjadi gaya hidup semua orang. Tidak hanya berakibat positif
untuk kesehatan, tetapi akan berdampak baik untuk penampilan yaitu tubuh
langsing dengan berat badan proporsional. Salah satu cara yang dapat dilakukan
adalah mengonsumsi makanan organik atau mengganti asupan bahan-bahan makanan
biasa dengan makanan berbahan organik. Bagaimana selengkapnya?
Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi membuat banyak terobosan baru khususnya di bidang pangan yang membawa
dampak positif bagi kehidupan masyarakat. Pergerakan yang baik dan daya tarik
untuk mengamalkan pengetahuan tersebut membuat mayoritas masyarakat semakin
sadar untuk hidup sehat. Dewasa ini, ungkapan yang menyatakan bahwa sehat itu
mahal memang benar adanya.
Nyatanya, kesehatan menjadi prioritas utama di dalam
kehidupan manusia. Jika mengabaikan kesehatan sejak dini, maka akan berdampak
buruk di masa yang akan datang. Sebaliknya jika telaten dan mengeluarkan cost
lebih besar untuk kesehatan, maka kesehatan yang baik diharapkan akan terus
dimiliki di masa yang akan datang.
Makanan Organik. Tren keinginan dan kesadaran untuk hidup sehat
difasilitasi dengan penawaran berbagai bahan makanan yang melewati pengolahan
secara sehat. Contohnya jus homemade, beras organik dan sayuran organik.
Sekarang ini beras organik dan makanan organik yang dikenal dengan sebutan
makanan organik menjadi tren baru yang mulai digandrungi masyarakat. Secara
kasat mata, tidak ada yang berbeda antara makanan organik dan non organik.
Makanan organik berasal dari hewan maupun tumbuhan. Istilah organik digunakan
untuk produk tanaman yang tidak atau sedikit menggunakan pestisida dan pupuk
buatan.
Dari beberapa sumber, menurut
organisasi EPA (Environmental Protection Agency) bahwa 60% dari semua herbisida
atau pembasmi gulma, 90% dari semua fungisida atau pembasmi jamur, 30% dari
semua insektisida atau pembasmi serangga merupakan penyebab kanker yang
potensial. Selain terhindar dari bahan kimia residu pestisida, mengonsumsi
bahan makanan organik dapat mendapatkan seluruh manfaat nutrisi sayuran
organik.
Rutin mengonsumsi makanan organik
akan meningkatkan proses metabolisme tubuh menjadi lebih baik. Dapat berfungsi
untuk membuang racun yang menumpuk, membersihkan darah dan regenerasi sel-sel
baru. Meskipun banyak manfaat yang didapat, tetap saja ada pro dan kontra
tentang makanan organik yang dikenal baik untuk dikonsumsi. Sebut saja, bahwa
tidak ada yang benar-benar organik karena secara ilmuwan tanaman organik harus
berjarak jauh dari pertanian dan kepadatan penduduk. Hingga tanaman organik
juga dapat dikatakan sebagai tanaman non pestisida alami.
Sayuran yang Diorganik. Diuraikan Ir. MM. Fatimah, salah satu
pemilik Dilienia Kitchen, Botani Square Bogor ada beberapa sayuran yang dapat diorganik
dan memang tidak dapat diorganik. Sayuran yang dapat diorganik adalah brokoli,
wortel dan selada. Untuk kentang tidak dapat diorganik dan taoge masuk dalam
kategori makanan non pestisida. Berdasarkan beberapa pengalaman secara awam,
mengonsumsi makanan organik dalam waktu singkat belum terlihat perbedaannya,
tetapi jika dijalankan secara teratur, badan lebih sehat dan jarang sakit.
Kondisinya badan akan lebih ringan, jarang pegal-pegal dan stamina lebih baik.
Bagi Anda yang ingin menurunkan
berat badan dengan bahan makanan organik, sebaiknya tetap mengontrol asupan
makanan setiap hari. Jika memilih mengonsumsi makanan organik di salah satu
waktu makan besar saja, sebaiknya perhatikan menu makanan Anda. di waktu makan
besar lainnya. Misalnya, di pagi hari makan organik, di siang hari jangan
mengonsumsi makanan yang mengandung banyak lemak.
Upayakan lebih banyak makanan
organik yang dikonsumsi dibanding makanan non organik. Bisa dipilih makanan
yang kalorinya sedikit, mengolah sayuran dengan cara ditumis serta mengonsumsi
buah potong. Selain itu dapat mengganti asupan nasi putih dengan beras analog.
Beras analog dibuat dari tepung jagung. Tepung jagung memiliki indeks glikemik
rendah. Indeks glikemik adalah satu standar ukuran yang mengukur pelepasan
karbohidrat menjadi gula darah. Semakin glikemik rendah artinya semakin lama
karbohidrat yang dimakan akan dilepas menjadi gula darah.
Jika beras biasa umumnya 120 gram
per porsi, maka beras analog biasanya 80 gram per porsi. Sehingga lebih baik
untuk kesehatan, tidak cepat lapar dan membantu menurunkan berat badan. Pada
dasarnya mengonsumsi makanan organik artinya berusaha membuang racun yang
menumpuk di dalam tubuh. Sehingga diharapkan mulai mengurangi bahan makanan
yang membuat racun semakin banyak.
Banyak yang beranggapan
mengonsumsi makanan organik akan menghabiskan biaya cukup besar dibandingkan
makanan non organik. Namun, dapat diketahui perbedaan makanan non organik
mengandung 25 persen vitamin yang dibutuhkan dibandingkan makanan organik.
Contoh, wortel biasa kandungan vitamin 25 persen dibandingkan wortel organik.
Karena itu akan efektif bagi mereka yang menginginkan penurunan berat badan.
Berat tubuh yang akan berkurang
setelah mengonsumsi bahan organik akan berbeda satu sama lain. Semua bergantung
kondisi tubuh masing-masing dan pola hidup sehari-hari. Tetapi, untuk
mendapatkan hasil maksimal Anda tetap harus mengonsultasikan terlebih dulu
kepada dokter gizi langganan Sebelum memutuskan untuk mendapatkan tubuh ideal
dengan makanan organik. Widi (Info Kecantikan)
terimaksih informasinya,,sukses selalu
ReplyDelete