Banyak wanita menyepelekan
keputihan, padahal hal tersebut menimbulkan rasa tidak nyaman. Meski keputihan
ini dianggap normal tetapi tidak semua keputihan adalah hal yang normal. Jika
berbau, kental dan berwarna putih pekat, keputihan menjadi suatu tanda
penyakit. Terapi ATGF-8 yang menggunakan besi yang dipijatkan secara
tradisional disebut-sebut ampuh mengatasi masalah keputihan. Benarkah?
Meski keputihan merupakan hal yang normal, tetapi keputihan
seringkali menimbulkan rasa gatal, lembab, serta berbau. Hal itulah yang
rnenurunkan rasa percaya diri seseorang. Sebelum mengalami masalah keputihan
yang lebih parah, sebaiknya segera diatasi. Salah satunya dengan alat terapi
flsik gondo seri-8 (ATFG-8), yang menggunakan besi.
ATFG-8 rnerupakan alat terapi
yang dlciptakan sebagai pengobatan alternatif di Indonesia. Alat ini diciptakan
oleh Profesor Sugondo, ahll persarafan, yang sebelumnya menciptakan alat ATFG.
ATFG-8 ini rnerupakan penyempurnaan dari seri-seri sebelumnya, yaitu pada
tingkat efisiensi ketika proses penghangatan alat terapi tersebut. Terapi ini
dapat rnenyembuhkan berbagai penyakit, salah satunya keputihan.
Secara fisik, alat terapi ATFG-8
berbentuk besi panjang, yang dapat menimbulkan efek rasa hangat ketika
dipijatkan secara tradisional pada pasien. Dengan menyambungkan ATFG ke
jaringan listrik, maka alat terapi ini sudah bisa digunakan untuk memijat.
Ketika digunakan ATFG akan rnemberikan efek hangat yang dapat merelaksasi
ketika dipijatkan dari kepala hingga kaki.
Selain itu, ketika digunakan alat
ini akan berfungsi melancarkan peredaran darah di seluruh bagian tubuh, serta
memperbaiki persarafan yang dilakukan pada titik-titik tertentu. Proses
pemijatannya dengan cara tekan gelinding, tekan geser dan tusuk dari ujung kaki
hingga kepala, yang sebaiknya dilakukan oleh terapis yang sudah terlatih.
Secara anatomi tubuh dan
fisiologis, ATFG-8 merupakan terapi sistemik, termasuk terapi aliran sel darah
dan 10 jaringan tubuh, yaitu pembuluh darah, otot, saraf, kelenjar endokrin,
kelenjar getah bening, jaringan ikat, jaringan lemak, jaringan organ dalam,
kerangka tubuh, dan jaringan otak. Keputihan merupakan salah satu penyakit jaringan
organ dalam menjadi fokus pengobatan alat terapi ini.
Menurut Hanafi, terapis, untuk
melakukan penyembuhan keputihan, titik-titik pemijatan ATFG-8 terfokus pada
bagian punggung dan perut. Ketika alat digunakan untuk memijat, maka akan
memberikan unsur fisioterapi yaitu terapi untuk menstabilkan dan memperbaiki
fungsi alat gerak atau fungsi tubuh. Unsur berikutnya adalah refleksi yaitu
sebagai cara pijat bertujuan untuk memberikan rangsangan bioelektrik pada
bagian tubuh tertentu yang dapat memberikan sensasi rileks dengan tujuan
memperlancar peredaran darah. Teraknir adalah unsur akupresur sebagai cara
pengobatan yang menekankan pada titik-titik trigger.
Untuk menyembuhkan keputihan
tidak cukup sekali dilakukan, tetapi harus dilakukan secara rutin seminggu
sekali selama satu bulan. Setelah satu bulan, terapi sebaiknya tetap dilakukan
dengan frekuensi satu bulan sekali hingga mencapai kesembuhan. Kesembuhan yang
diperoleh tergantung tingkat keparahan keputihannya. Keputihan yang bisa
disembuhkan adalah keputihan normal hingga kista.
Karena terapi ATFG-8 ini
menggunakan unsur panas, maka titik-titik yang menjadi pusat penyakit dilebur.
Karena itu, untuk menunjang kesembuhan diperlukan perawatan di rumah dengan
makan pepaya, banyak minum air putih hangat minimal delapan gelas per hari,
serta mandi air hangat, agar peredaran darah menjadi lancar. Dengan perawatan
di rumah tersebut maka proses penyembuhannya lebih cepat.
Pepaya, misalnya, dianjurkan yang
dikonsumsi adalah pepaya setengah matang atau mengkal, dua kali sehari dengan
porsi 200 gr, selama empat hari berturut-turut. Nutrisi yang terkandung pada
pepaya adalah 1.750 IU vitamin A, 0.03 mg vitamin B, 0.04 mg riboflavin, 0.3 mg
niasin, 56 mg vitamin C, 20 mg kalsium, 0.3 mg zat besi, 16 mg tosfor, 470 mg
kalium, 0.1 gr lemak, 10 gr karbohidrat, dan 10 gr protein.
Keputihan. Keputihan merupakan kondisi yang sering dialami setiap
wanita yang Sudan menstruasi. Banyaknya aktivitas di luar, lelah atau sering
berkeringat hingga kondisi tersebut berdampak pada tingkat Kelembaban pada
bagian vagina, akibatnya timbul rasa gatal. Tidak jarang hal demikian membuat
banyak wanita merasa terganggu dan tidak nyaman. Terlebih jika cairan keputihan
keluar setiap hari dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Selain itu, keluhan
lain yang perlu dikhawatirkan dan suiit dihindari adalah rasa nyeri yang
menyerang pada perut hingga pinggul bagian bawah.
Keputihan terjadi karena ketidakseimbangan
hormon seseorang, keseimbangan biologis dan keasaman (pH) tidak normal, memakai
pakaian dalam yang ketat, lembab pada area vagina, kurang menjaga kebersihan
vagina, kadar gula darah tinggi, lelah, stres, tidak segera mengganti pembalut
ketika menstruasi, pola hidup yang tidak sehat, lingkungan yang kurang bersih,
dan sering berganti pasangan seks.
Apabila keluhan-keluhan tersebut
terjadi pada Anda tentu patut diwaspadai. Apakah keputihan tersebut pada
kategori normal atau abnormal. Menurut dr. Hervi Wiranti, SpOG, dokier
spesialis kandungan dan kebidanan, keputihan atau fluor albus menjadi salah
satu gejala adanya kelainan pada organ reproduksi wanita. Apalagi jika cairan
keputihan keluar secara berlebih dan memberikan tanda-tanda tidak normal.
Keputihan dibagi menjadi dua
jenis, yaitu keputihan secara fisiologis atau normal dan keputihan secara
patologis atau abnormal. Keputihan fisioiogis merupakan keputihan yang keluar
setiap bulan. Kondisi keputihan fisiologis biasanya terjadi sebelum dan sesudah
menstruasi, atau ketika mendekati masa subur seorang wanita. Masa subur terjadi
ketika selesai menstruasi, atau sama dengan hari ke-14 terhitung sesudah hari
teraknir menstruasi.
Kedua, cairan keputihan
fisiologis keluar ketika seorang wanita dalam keadaan terangsang saat hendak
bersenggama. Ketiga, remaja yang sedang mengalami pubertas juga mengalami
keputihan, namun akan hilang dengan sendirinya. Keempat, seseorang memiiiki
daya tahan tubuh yang lemah sehingga kelelahan, tingkat stres yang tinggi dan
wanita hamil juga biasanya mengalami keputihan.
Keputihan normal sebenarnya tidak
berwarna putih melainkan bening dan encer. Keluarnya cairan ini banyak
dipengaruhi sistem hormonal, sehingga jumlah cairan yang keluar tegantung pada
sikius bulanan. Keputihan jenis ini tidak menimbulkan keluhan tertentu seperti
bau menyengat atau terasa gatal. Jadi tidak perlu khawatir apabila mengalami
kondisi keputihan yang demikian. Karena keputihan yang timbul tanpa
mengakibatkan kelunan termasuk dalam kategori keputihan normal atau fisiologis.
Sedangkan keputihan secara
patologis merupakan keputihan yang dipicu infeksi tertentu pada bagian vagina.
Ketika mengalami keputihan abnormal dapat dilihat melalui tanda-tanda keluhan
seperti menimbulkan rasa gatal pada bibir vagina, pada penderita tertentu
menimbulkan hingga mengalami iritasi, berbau tidak sedap, cairan keputihan yang
keluar dari saluran vagina cenderung banyak dan kental, berwarna putih pekat,
kuning hingga kehijauan, serta terasa panas di area vagina. Keputihan ini
merupakan salah satu ciri-ciri penyakit infeksi vagina berbahaya seperti HIV,
herpes dan candyloma. Enny lhurniasari (Info Kecantikan)
0 komentar:
Post a Comment