Wednesday, June 11, 2014

Mengatasi Melasma Pada Kulit Wajah

Setiap wanita mendambakan kulit cerah dan mulus tanpa noda. Noda hitam pada wajah dan tubuh sangat mengganggu penampilan terlebih bagi Anda yang memiliki kegiatan  di luar. Paparan sinar matahari sangat memberikan efek buruk terhadap kulit sehingga dapat menimbulkan melasma. Lalu bagaimana cara mengatasinya?

Melasma atau pigmentasi kulit adalah masalah kulit yang menjadi musuh bagi kebanyakan wanita. Jika tidak diobati maka meiasma pada kulit akan bertambah dan membuat Anda kurang percaya diri. Melasma dikenal sebagai kloasma perubahan warna kulit hitam, Meskipun dapat menyerang siapa saja, melasma sering terjadi pada wanita khususnya wanita hamil dan mereka yang menggunakan kontrasepsi. Kejadian melasma juga meningkat pada seseorang dengan penyakit tiroid. Diperkirakan kelebihan produksi melanocyte stimulating hormon yang disebabkan oien stres dapat menyebabkan wabah kondisi ini. Penyebab lain yang jarang dari melasma termasuk reaksi alergi terhadap obat-obatan dan kosmetik.

Menurut dr. Triana Agustin, SpKK, dokter spesialis kulit dan kelamin, melasma adalah kelainan kulit berupa pigmentasi yang berlebihan. Penyebab melasma adalan paparan sinar matahari dan dapat disebabkan oleh kehamilan, kontrasepsi, gangguan endokrin dan terapi hormon. Gambarannya berupa bercak cokelat muda atau cokelat kehitaman di area yang sering terkena paparan sinar matahari terutama di wajah seperti pipi, dahi, dagu dan hidung serta kulit di atas bibir.

Ditambahkan oleh dr. Miranti. R. Hudayani, dokter kecantikan, melasrna terjadi karena gejala hypermelanosis yang diperoleh hiperpigmentasi kulit. Melasma muncul sebagai hiperpigmentasi simetris yang dapat berupa konfluen atau kulit yang belang seperti pipi, bibir atas dagu dan dahi adalah lokasi yang paling umum. Tetapi terkadang melasma dapat terjadi pada lokasi yang terkena sinar matahari.

Melasma di sisi lain biasanya sebesar simetris, misalnya jika pasien memiliki melasma pada satu pipi, maka hampir selalu memiliki itu di sisi lain. Sedangkan vlek akibat sinar matahari terkadang tidak didefinisikan dengan baik di sekitar perbatasan. Tempat melasma cenderung terjadi di patch besar dan kerusakan akibat sinar matanari kebih di tempat yang lebih kecil.

Walaupun berbeda namun semua masalah kulit tetap erat kaitannya dengan paparan sinar matahari hanya penyebabnya saja yang berbeda, di dalam istilah medis semua istilah yang disebutkan di atas adalah niperpigmentasi kulit. Risiko melasma sering terjadi pada wanita yang berusia 15 tahun sampai 40 tahun, merupakan faktor keturunan, mempunyai warna kulit gelap, wanita yang sedang menjalankan terapi hormon, terpapar sinar matahari yang berlebihan, tinggal di daerah yang beriklim sub tropik.

Mengatasi Melasma. Ada berbagai maoam bercak atau cokelat di wajah dengan bentuk hltam yang tidak beraturan dan dapat berukuran kecil sampai besar di area yang terkena sinar matahari. Lebih sering pada wanita dibandingkan dengan pria dan terjadi pada usia dewasa. Untuk pencegahan terhadap melasma tentunya dengan menghindari paparan terhadap sinar matahari dengan rnenggunakan tabir surya (sunblock/sunscreen) maupun menghindari secara fisik dengan menggunakan payung, topi dan kerudung.
Sementara pengobatan yang dapat diberikan dengan menggunakan obat topikal yang dioleskan dengan kandungan hidrokuinon, asam azalea, asam kojic, arbutin dan tretinoin. Sebagai treatment tambahan dapat dilakukan tindakan seperti chemical peeling, laser dan mikrodermabrasi. Pengobatan melasma tentunya membutuhkan waktu yang cukup lama, minimal empat minggu hasil pengobatan sudah dapat terlihat namun hanya sampai beberapa bulan. 

Pemakaian obat sebaiknya digunakan secara teratur setiap hari disertai penghindaran terhadap matahari atau dapat mengoleskan tabir surya. Efek samping yang mungkin akan timbul dari pengobatan adalah terjadinya reaksi iritasi. Reaksi tersebut akan berkurang setelah beberapa hari pemakaian obat atau bisa terjadi karena dermatitis kontak iritan yang cukup besar. Jika terjadi dermatitis kontak alergi, sebaiknya pengobatan dihentikan pemakaiannya. Selain itu untuk mencegahnya hindari pengobatan kosmetik yang bersifat fototoksik.

Selain mengatasi melasma dengan melakukan treatment peeling, laser dan mikrodermabasi satu bulan sekali, ada cara sederhana yang dapat dilakukan. Salah satunya adalah dengan menggunakan masker jika sedang memasak, karena aroma panas pada masakan akan memicu terjadinya melasma atau vlek. Namun perawatan terpenting pada melasma adalah menghindari faktor yang berperan terutama paparan sinar matahari dan pemakaian Sunblock 30 SPF secara rutin atau dapat menggunakan payung serta topi jika beraktivitas di luar ruangan. Selain itu, hindari penggunaan lotion, kosmetik dan obat-obatan yang memicu terjadinya melasma untuk mempertahankan hasil dari perawatan. A Suciati (Info Kecantikan)  

1 komentar: