Bagi wanita yang baru merasakan
kehamilan pertama pasti kerap dihantui rasa takut karena proses persalinan
semakin dekat. Untuk mendapatkan proses persalinan normal, selain persiapan
mental diperlukan juga persiapan fisik yang lebih agar persalinan berjalan
lancar. Senam hamil menjadi salah satu olahraga yang dianjurkan untuk melatih
pernafasan saat melahirkan. Benarkah?
Kehamilan pertama bagi wanita
tentunya menjadi momen yang paling membahagiakan. Banyak di antara mereka
memiliki rasa khawatir berlebihan, selain karena faktor hormonal yang berlebih
saat mengandung. Saat-saat yang semakin dekat untuk proses persalinan terkadang
menjadi beban tersendiri bagi sebagian wanita yang ingin melahirkan normal.
Selain itu, pembengkakan pembuluh darah terkadang membuat tubuh menjadi
membesar di daerah tertentu sepertl telapak kaki atau tangan. Persendian di
daerah panggul dan tulang belakang pun terkadang menjadi terasa sakit atau
kesemutan. Hal-hal tersebut membuat ibu hamil susah tidur sehingga kesehatan
dan kandungan menjadi terganggu.
Senam Hamil. Menurut dr. Caroline Hutomo, SpOG, dokter spesialis
kandungan dan kebidanan, proses persalinan normal menjadi salah satu momen
alamiah yang hanya bisa dirasakan oleh wanita. Memasuki usia kandungan 28
minggu, ibu hamil dlsarankan untuk melakukan latihan fisik guna membantu proses
persalinan. Senam hamil biasanya dijalankan pada usia kandungan memasuki
delapan bulan atau 32 minggu. Namun sejak usia kandungan 28 minggu ibu hamil
bisa melakukan olahraga sepertl berjalan kaki, berenang dan yoga.
Bukan hanya saat hamil, setiap
orang memang disarankan berolahraga untuk membantu proses metabolisme tubuh
agar proses peredaran darah menjadi lebih lancar. Tidak hanya itu, bagi ibu
hamil hal tersebut mampu mencegah terjadinya penumpukan darah kotor yang
mengakibatan pembengkakan di daerah tertentu seperti tangan atau telapak kaki.
Senam hamil adalah olahraga yang
dikhususkan oleh ibu hamil, biasanya senam hamil dilakukan pada usia kandungan
delapan bulan ke atas sebagai salah satu persiapan proses persalinan.
Gerakan-gerakan dalam senam hamil disesuaikan dengan kenyamanan dan keamanan
ibu hamil sehingga tidak berisiko bagi ibu dan bayi. Bahkan, dalam beberapa
gerakan senam hamil dapat membantu bayi untuk berada pada jalur atau agar tidak
sungsang akibat aktivitas janin di dalam perut.
Meski pada senam hamil tidak
harus melakukan gerakan yang aktif seperti gerakan senam pada umumnya, namun
dalarn senam hamil tetap dilakukan beberapa gerakan ringan yang bermanfaat bagi
si ibu dan bayi. Secara umum, senam hamil bertujuan untuk membantu memperkuat
kelenturan otot-otot karena bertambahnya beban yang ada pada janin dan rasa
nyeri di daerah perut dan bokong. Dengan senam hamil, elastisitas beberapa otot
perut dan bokong akan dikembaiikan sehingga rasa nyeri yang timbul sedikit
berkurang. Kedua, Senam hamil juga membantu melatih teknik pernafasan.
Tujuannya, agar proses persalinan ibu tidak kehabisan nafas akibat berkurangnya
oksigen, nafas yang diambil pun panjang sehingga proses persalinan lebih mudah
dan gampang.
Tidak hanya itu, senam hamil juga
membantu relaksasi secara psikis maupun fisik. Dengan alunan musik yang ringan,
dapat membantu menenangkan pikiran. Proses ini juga melatih relaksasi saat
persalinan akibat rasa sakit maupun ketegangan. Relaksasi akan dibutuhkan
terutama ketika proses pembukaan jalan atau kontraksi bagi bayi untuk keluar
dari mulut rahim. Di waktu hamil, banyak sekali keluhan yang dirasakan karena
adanya perubahan bentuk janin yang semakin besar. Cairan dalam tubuh si ibu pun
bertambah bahkan dua kali lipat dari sebelumnya. Berat badan menjadi meningkat
sebanyak 10-20 kg dari sebelumnya. Dengan melakukan senam hamil minimal satu
kali dalam seminggu sampai waktu persalinan akan membantu dalam menjalani
proses persalinan.
Sementara, menurut Kolonel Ckm dr
Sutan Finekri Abidin, SpOG, KFM, dokter spesialis kandungan dan kebidanan,
senam hamil atau olahraga (exercise) sangat dianjurkan untuk dilakukan. Selain
untuk menjaga kesehatan ibu dan jabang bayi, olahraga senam hamil terbukti ampuh
membantu memperlancar proses persalinan. Namun, perlu diperhatikan juga bagi
ibu hamil yang memiliki riwayat penyakit jantung, hipertensi atau darah tinggi,
dan asma yang dilarang untuk melakukan proses mengejan saat persalinan. Hal
tersebut dilakukan untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan saat proses
persalinan terjadi, seperti susah bernafas saat melahirkan, sehingga akhirnya
akan menempuh jalur pembedahan atau operasi caesar.
Sebaiknya tidak hanya dengan
proses senam hamil di usia kandungan yang sudah melewati trimester pertama atau
usia kandungan di atas 28 bulan. Pada usia kandungan tersebut janin sudah
terbentuk sempurna sehingga proses perkembangan janin pun menjadi lebih baik
dan sehat. Ketika itu, olahraga lain dapat dilakukan Untuk ibu hamil antara
lain jalan kaki di pagi atau sore hari, yoga, maupun berenang. Berenang juga
bisa dilakukan sebagai alternatif selain senam hamil. Berenang juga dapat
membantu proses pernafasan ketika melahirkan agar menjadi lebih lama dan
panjang. lndri (Info Kecantikan)
0 komentar:
Post a Comment