Thursday, June 12, 2014

Senam Hamil Lancarkan Proses Persalinan

Bagi wanita yang baru merasakan kehamilan pertama pasti kerap dihantui rasa takut karena proses persalinan semakin dekat. Untuk mendapatkan proses persalinan normal, selain persiapan mental diperlukan juga persiapan fisik yang lebih agar persalinan berjalan lancar. Senam hamil menjadi salah satu olahraga yang dianjurkan untuk melatih pernafasan saat melahirkan. Benarkah?

Kehamilan pertama bagi wanita tentunya menjadi momen yang paling membahagiakan. Banyak di antara mereka memiliki rasa khawatir berlebihan, selain karena faktor hormonal yang berlebih saat mengandung. Saat-saat yang semakin dekat untuk proses persalinan terkadang menjadi beban tersendiri bagi sebagian wanita yang ingin melahirkan normal. Selain itu, pembengkakan pembuluh darah terkadang membuat tubuh menjadi membesar di daerah tertentu sepertl telapak kaki atau tangan. Persendian di daerah panggul dan tulang belakang pun terkadang menjadi terasa sakit atau kesemutan. Hal-hal tersebut membuat ibu hamil susah tidur sehingga kesehatan dan kandungan menjadi terganggu.

Senam Hamil. Menurut dr. Caroline Hutomo, SpOG, dokter spesialis kandungan dan kebidanan, proses persalinan normal menjadi salah satu momen alamiah yang hanya bisa dirasakan oleh wanita. Memasuki usia kandungan 28 minggu, ibu hamil dlsarankan untuk melakukan latihan fisik guna membantu proses persalinan. Senam hamil biasanya dijalankan pada usia kandungan memasuki delapan bulan atau 32 minggu. Namun sejak usia kandungan 28 minggu ibu hamil bisa melakukan olahraga sepertl berjalan kaki, berenang dan yoga.

Bukan hanya saat hamil, setiap orang memang disarankan berolahraga untuk membantu proses metabolisme tubuh agar proses peredaran darah menjadi lebih lancar. Tidak hanya itu, bagi ibu hamil hal tersebut mampu mencegah terjadinya penumpukan darah kotor yang mengakibatan pembengkakan di daerah tertentu seperti tangan atau telapak kaki.

Senam hamil adalah olahraga yang dikhususkan oleh ibu hamil, biasanya senam hamil dilakukan pada usia kandungan delapan bulan ke atas sebagai salah satu persiapan proses persalinan. Gerakan-gerakan dalam senam hamil disesuaikan dengan kenyamanan dan keamanan ibu hamil sehingga tidak berisiko bagi ibu dan bayi. Bahkan, dalam beberapa gerakan senam hamil dapat membantu bayi untuk berada pada jalur atau agar tidak sungsang akibat aktivitas janin di dalam perut.

Meski pada senam hamil tidak harus melakukan gerakan yang aktif seperti gerakan senam pada umumnya, namun dalarn senam hamil tetap dilakukan beberapa gerakan ringan yang bermanfaat bagi si ibu dan bayi. Secara umum, senam hamil bertujuan untuk membantu memperkuat kelenturan otot-otot karena bertambahnya beban yang ada pada janin dan rasa nyeri di daerah perut dan bokong. Dengan senam hamil, elastisitas beberapa otot perut dan bokong akan dikembaiikan sehingga rasa nyeri yang timbul sedikit berkurang. Kedua, Senam hamil juga membantu melatih teknik pernafasan. Tujuannya, agar proses persalinan ibu tidak kehabisan nafas akibat berkurangnya oksigen, nafas yang diambil pun panjang sehingga proses persalinan lebih mudah dan gampang.

Tidak hanya itu, senam hamil juga membantu relaksasi secara psikis maupun fisik. Dengan alunan musik yang ringan, dapat membantu menenangkan pikiran. Proses ini juga melatih relaksasi saat persalinan akibat rasa sakit maupun ketegangan. Relaksasi akan dibutuhkan terutama ketika proses pembukaan jalan atau kontraksi bagi bayi untuk keluar dari mulut rahim. Di waktu hamil, banyak sekali keluhan yang dirasakan karena adanya perubahan bentuk janin yang semakin besar. Cairan dalam tubuh si ibu pun bertambah bahkan dua kali lipat dari sebelumnya. Berat badan menjadi meningkat sebanyak 10-20 kg dari sebelumnya. Dengan melakukan senam hamil minimal satu kali dalam seminggu sampai waktu persalinan akan membantu dalam menjalani proses persalinan.

Sementara, menurut Kolonel Ckm dr Sutan Finekri Abidin, SpOG, KFM, dokter spesialis kandungan dan kebidanan, senam hamil atau olahraga (exercise) sangat dianjurkan untuk dilakukan. Selain untuk menjaga kesehatan ibu dan jabang bayi, olahraga senam hamil terbukti ampuh membantu memperlancar proses persalinan. Namun, perlu diperhatikan juga bagi ibu hamil yang memiliki riwayat penyakit jantung, hipertensi atau darah tinggi, dan asma yang dilarang untuk melakukan proses mengejan saat persalinan. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan saat proses persalinan terjadi, seperti susah bernafas saat melahirkan, sehingga akhirnya akan menempuh jalur pembedahan atau operasi caesar.


Sebaiknya tidak hanya dengan proses senam hamil di usia kandungan yang sudah melewati trimester pertama atau usia kandungan di atas 28 bulan. Pada usia kandungan tersebut janin sudah terbentuk sempurna sehingga proses perkembangan janin pun menjadi lebih baik dan sehat. Ketika itu, olahraga lain dapat dilakukan Untuk ibu hamil antara lain jalan kaki di pagi atau sore hari, yoga, maupun berenang. Berenang juga bisa dilakukan sebagai alternatif selain senam hamil. Berenang juga dapat membantu proses pernafasan ketika melahirkan agar menjadi lebih lama dan panjang. lndri (Info Kecantikan)

0 komentar:

Post a Comment