Tuesday, March 4, 2014

Mencegah Anak Terserang Penyakit di Musim Hujan

Cuaca yang tidak mudah diprediksi dan berubah-ubah membuat banyak orang rentan terhadap penyakit. Tidak hanya orang dewasa, anak-anakjuga mengalami kondisi yang sama yaitu terserang berbagai penyakit dan tubuh tidak mampu melawan suhu dan cuaca yang selalu berubah-ubah. Lalu apa saja penyakit yang sering timbul pada anak-anak ketika musim hujan dan bagaimana cara mengatasinya?

Memasuki musim hujan, cuaca memang tidak dapat diprediksi. Terkadang panas terik lalu tiba-tiba berubah hujan deras. Kondisi demikian dapat menimbulkan ancaman kesehatan pada anak-anak. Berbagai penyakit akan timbul tanpa disadari. Penyakit tersebut di antaranya flu, diare demam berdarah, demam dan batuk. Karena itu, orangtua harus selalu memerhatikan perubahan kesehatan yang terjadi pada anak agar dapat diatasi sedini mungkin. 

Menurut dr. Aditya Suryansyah, Sp.A (K), dokter spesialis anak, banyak penyakit di musim dingin yang timbul karena kurangnya daya tahan tubuh. Pemicunya adalah perubahan suhu dari dingin ke panas lalu kembali dingin, sehingga mengganggu pencernaan seperti diare, gangguan pernafasan seperti batuk alergi, flu atau influenza. Batuk yang diakibatkan karena alergi bisa menyebabkan flu. Sedangkan penyakit flu sering timbul di musim hujan dan disertai demam. Bagi anak-anak yang tinggal di daerah banjir akan sangat rentan terserang penyakit jamur dan bakteri.

Perhatikan Beberapa Hal. Untuk menjaga kesehatan anak-anak pada musim seperti sekarang ini, orangtua sebaiknya memerhatikan perilaku anak-anak seperti jangan terlalu sering melakukan kontak langsung dengan orang-orang di luar tanpa memerhatikan kebersihan. Jika ingin bepergian jauh yang berudara dingin, sebaiknya menggunakan jaket. Bila naik mobil pribadi, jauhkan anak-anak dari AC. Secara tidak langsung orangtua juga harus mengontrol kegiatan anak-anak ketika di luar rumah.

Banyak orangtua yang mengatakan, bahwa anak-anak mereka sudah menjalankan berbagai imunisasi, tetapi masih terkena penyakit. Jika sesekali terjadi kontak dengan lingkungan yang penuh penyakit, tentunya anak Anda tidak langsung tertular. Namun, jika terus menerus maka anak akan cepat tertular penyakit.

Jika berbagai penyakit mulai menyerang anak-anak, dokter akan mencari tahu penyebab utamanya, misalnya saat si kecil terserang radang tenggorokan yang tertular karena virus. Bila masuk dalam kategori ringan dan belum perlu diberikan obat, sebaiknya berikan air hangat dan biarkan anak istirahat yang cukup. Dengan kualitas tidur yang cukup, akan mendukung kembalinya daya tahan tubuh. Bila penyakit yang muncul dikarenakan bakteri, biasanya dokter akan memberikan antibiotik.

Menurut dr. Fajar Subroto, SpA, dokter spesialis anak, di musim dingin, anak-anak kerap diserang infeksi saluran pernafasan akut seperti batuk dan flu yang disertai demam. Demam terbagi atas tiga kondisi, demam rendah, sedang dan tinggi. Pada demam rendah suhu tubuh anak berada di bawah 38,5 C. Demam sedang antara 38,5 C sampai 39,5 C. Sedangkan demam tinggi di atas 39,50 C.

Untuk memastikan kondisi anak, dokter akan mengukur suhu panas pada tubuh anak. Demam dengan suhu rendah akan diberikan obat parasetamol 10-15 gr per kilogram berat badan setiap satu kali pemberian. Untuk demam rendah, dokter biasanya memberikan ibuprofen tiga kali sehari yang berupa obat tetes dan sirop. Obat bisa dimasukkan melalui anus jika mengalami demam yang sangat tinggi.

Anak-anak yang memiliki bakat asma, umumnya akan sering kambuh di musim dingin. Sebagai orangtua ada baiknya meningkatkan daya tahan tubuh atau menyiapkan fisik anak dalam kondisi yang tepat. Hindari juga anak bermain di tempat atau wadah yang banyak digenangi air hujan, guna menghindari anak dari demam berdarah.

Menjaga Pola Makan. Agar anak selalu dalam kondisi yang baik, sebaiknya penuhi asupan makanan yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Makanan yang dipilih tergantung pada usia dan harus mengandung zat gizi seperti vitamin, mineral, protein, karbohidrat dan lemak. Anak-anak yang telah memasuki usia sekolah, sebaiknya dibawakan bekal makanan yang cukup gizi agar tidak jajan sembarangan.


Setelah menjaga pola makan, harus diperhatikan juga lingkungan sekitar. Jangan membiarkan anak bermain hujan-hujanan. Sediakan jas hujan atau payung untuk melindungi kepala dan tubuh anak dari guyuran hujan. Jika anak Anda sakit, jangan lupa gunakan masker karena penularan penyakit biasanya terjadi di lingkungan terdekat atau tempat bermain anak. Suciati

0 komentar:

Post a Comment