Cuaca yang tidak mudah diprediksi
dan berubah-ubah membuat banyak orang rentan terhadap penyakit. Tidak hanya
orang dewasa, anak-anakjuga mengalami kondisi yang sama yaitu terserang
berbagai penyakit dan tubuh tidak mampu melawan suhu dan cuaca yang selalu
berubah-ubah. Lalu apa saja penyakit yang sering timbul pada anak-anak ketika
musim hujan dan bagaimana cara mengatasinya?
Memasuki musim hujan, cuaca
memang tidak dapat diprediksi. Terkadang panas terik lalu tiba-tiba berubah
hujan deras. Kondisi demikian dapat menimbulkan ancaman kesehatan pada
anak-anak. Berbagai penyakit akan timbul tanpa disadari. Penyakit tersebut di
antaranya flu, diare demam berdarah, demam dan batuk. Karena itu, orangtua
harus selalu memerhatikan perubahan kesehatan yang terjadi pada anak agar dapat
diatasi sedini mungkin.
Menurut dr. Aditya Suryansyah, Sp.A (K), dokter
spesialis anak, banyak penyakit di musim dingin yang timbul karena kurangnya
daya tahan tubuh. Pemicunya adalah perubahan suhu dari dingin ke panas lalu
kembali dingin, sehingga mengganggu pencernaan seperti diare, gangguan
pernafasan seperti batuk alergi, flu atau influenza. Batuk yang diakibatkan
karena alergi bisa menyebabkan flu. Sedangkan penyakit flu sering timbul di
musim hujan dan disertai demam. Bagi anak-anak yang tinggal di daerah banjir
akan sangat rentan terserang penyakit jamur dan bakteri.
Perhatikan Beberapa Hal. Untuk menjaga kesehatan anak-anak pada
musim seperti sekarang ini, orangtua sebaiknya memerhatikan perilaku anak-anak
seperti jangan terlalu sering melakukan kontak langsung dengan orang-orang di
luar tanpa memerhatikan kebersihan. Jika ingin bepergian jauh yang berudara
dingin, sebaiknya menggunakan jaket. Bila naik mobil pribadi, jauhkan anak-anak
dari AC. Secara tidak langsung orangtua juga harus mengontrol kegiatan
anak-anak ketika di luar rumah.
Banyak orangtua yang mengatakan, bahwa
anak-anak mereka sudah menjalankan berbagai imunisasi, tetapi masih terkena
penyakit. Jika sesekali terjadi kontak dengan lingkungan yang penuh penyakit,
tentunya anak Anda tidak langsung tertular. Namun, jika terus menerus maka anak
akan cepat tertular penyakit.
Jika berbagai penyakit mulai
menyerang anak-anak, dokter akan mencari tahu penyebab utamanya, misalnya saat
si kecil terserang radang tenggorokan yang tertular karena virus. Bila masuk
dalam kategori ringan dan belum perlu diberikan obat, sebaiknya berikan air
hangat dan biarkan anak istirahat yang cukup. Dengan kualitas tidur yang cukup,
akan mendukung kembalinya daya tahan tubuh. Bila penyakit yang muncul
dikarenakan bakteri, biasanya dokter akan memberikan antibiotik.
Menurut dr. Fajar Subroto, SpA,
dokter spesialis anak, di musim dingin, anak-anak kerap diserang infeksi
saluran pernafasan akut seperti batuk dan flu yang disertai demam. Demam
terbagi atas tiga kondisi, demam rendah, sedang dan tinggi. Pada demam rendah
suhu tubuh anak berada di bawah 38,5 C. Demam sedang antara 38,5 C sampai 39,5
C. Sedangkan demam tinggi di atas 39,50 C.
Untuk memastikan kondisi anak,
dokter akan mengukur suhu panas pada tubuh anak. Demam dengan suhu rendah akan
diberikan obat parasetamol 10-15 gr per kilogram berat badan setiap satu kali
pemberian. Untuk demam rendah, dokter biasanya memberikan ibuprofen tiga kali
sehari yang berupa obat tetes dan sirop. Obat bisa dimasukkan melalui anus jika
mengalami demam yang sangat tinggi.
Anak-anak yang memiliki bakat asma,
umumnya akan sering kambuh di musim dingin. Sebagai orangtua ada baiknya
meningkatkan daya tahan tubuh atau menyiapkan fisik anak dalam kondisi yang
tepat. Hindari juga anak bermain di tempat atau wadah yang banyak digenangi air
hujan, guna menghindari anak dari demam berdarah.
Menjaga Pola Makan. Agar anak selalu dalam kondisi yang baik,
sebaiknya penuhi asupan makanan yang cukup untuk pertumbuhan dan
perkembangannya. Makanan yang dipilih tergantung pada usia dan harus mengandung
zat gizi seperti vitamin, mineral, protein, karbohidrat dan lemak. Anak-anak
yang telah memasuki usia sekolah, sebaiknya dibawakan bekal makanan yang cukup
gizi agar tidak jajan sembarangan.
Setelah menjaga pola makan, harus
diperhatikan juga lingkungan sekitar. Jangan membiarkan anak bermain
hujan-hujanan. Sediakan jas hujan atau payung untuk melindungi kepala dan tubuh
anak dari guyuran hujan. Jika anak Anda sakit, jangan lupa gunakan masker
karena penularan penyakit biasanya terjadi di lingkungan terdekat atau tempat
bermain anak. Suciati
0 komentar:
Post a Comment