Tuesday, March 18, 2014

Cara-Cara Ampuh Hilangkan Keloid

Memiliki tubuh mulus tanpa bekas luka memang menjadi perhatian penting bagi setiap wanita. Tidak sedikit wanita melakukan berbagai macam cara untuk memperoleh tubuh yang mulus. Salah satu masalah yang menjadi perhatian serius adalah munculnya bekas luka yang menonjol atau yang dinamakan keloid. Bagaimana cara mengatasinya?

Setiap wanita selalu ingin tampil sempurna dengan tubuh yang indah, kulit yang halus, dan wajah yang cantik. Ini adalah dambaan dan impian semua wanita. Namun ada beberapa faktor yang dapat memberikan efek yang tidak nyaman saat berpenampilan atau memberikan rasa malu ketika harus bersosialisasi dengan lawan bicara. Hal-hal yang dapat membuat seorang wanita kurang percaya diri dan malu di antaranya, bentuk tubuh tidak ideal (gemuk, kurus, tinggi badan kurang), wajah tidak menarik (hidung pesek, tulang pipi tidak tirus), dan adanya bekas luka yang menjadi keloid pada tubuh yang sangat mengganggu penampilan dan estetika.

Keloid adalah jaringan ikat yang tumbuh berlebihan pada kulit bekas luka. Keloid tidak berbahaya, hanya saja akan mengganggu penampilan dan menyebabkan rasa gatal. Keloid dapat menyebabkan estetika kulit berkurang, terutama jika keloid tumbuh pada bagian tubuh yang kelihatan, dan ini tentu saja akan sangat mengganggu penampilan.

Menurut dr. Kristin Indrati, SpKK, di negara berkembang setiap tahun terdapat 100 juta orang mengalami keluhan jaringan parut. Sekitar 55 juta kasus parut terjadi akibat luka pembedahan atau operasi elektif yang direncanakan, dan 25 juta kasus parut terjadi pada pembedahan kasus trauma. Diperkirakan di antaranya sebesar 11 juta orang menderita jaringan parut Keloid, 4 juta akibat luka bakar, dan 70% terjadi pada anak-anak. Penderita jaringan parut abnormal mempunyai konsekuensi kelainan fisik, estetika, psikis, maupun dalam interaksi sosial.

Lebih lanjut dr. Kristin Indrati SpKK menjelaskan, terdapat variasi terjadinya jaringan parut baik pada individu yang sama maupun antar individu. Jaringan parut atrofi atau timbul lekukan yang lebih rendah dibanding kulit normal, misalnya bekas jerawat dan varisela. Jaringan parut kontraktur biasanya terjadi akibat luka bakar pada lekukan kulit atau persendian. Jaringan parut hypertrophic scar yaitu jaringan parut yang meninggi tetapi ukurannya masih di batas luka asal. Jaringan parut keloid merupakan jaringan parut meninggi yang melebihi garis luka. Pada lokasi tertentu akan lebih parah seperti pada daerah daun telinga akan berbentuk benjolan besar, pada daerah lengan atas berbentuk memanjang, dan di daerah dada akan berbentuk melebar.

Benjolan keloid terdiri atas sejumlah besar firoblas padat dan fibril kolagen yang tidak teratur. Keloid biasanya hanya terjadi pada manusia, meskipun keloid bisa terjadi pada semua usia tetapi pada usia bayi dan orang tua jarang terjadi (kecuali bila dilakukan tindakan operasi di daerah dada), biasanya insiden tertinggi yang mudah menimbulkan keloid pada usia 10-30 tahun dan lebih tinggi terjadi pada wanita dibandingkan pada pria.

Keloid biasanya bermasalah dari segi kosmetik, namun beberapa keloid juga menimbulkan kontraktur yang mengganggu fungsi organ tubuh jika terjadi di bagian persendian dan merusak penampilan bila terjadi di wajah. Keloid juga akan memberikan rasa gatal dan terkadang menimbulkan rasa nyeri, tentunya indikasi tersebut dapat berbeda-beda pada setiap orang.

Diperjelas oleh dr. Kristin Indrati, SpKK, Keloid juga bisa timbul dengan tidak memberikan gejala, tetapi bisa terasa nyeri, gatal atau rasa terbakar. Kebanyakan orang mempersalahkan keloid karena dari segi kosmetik. Bentuk dari keloid itu sendiri bisa lembut, kenyal, dan keras.

Penyebab pasti terjadinya Keloid sampai sekarang masih diteliti lebih lanjut, tidak ada gen spesifik yang dapat teridentifikasi. Tetapi, dengan adanya peningkatan prevalensi Keloid dengan makin gelapnya warna kulit diduga ada faktor genetik yang mendasari, trauma pada kulit seperti tindik, bedan, jerawat, cacar air adalah penyebab utama yang sering menyebabkan timbulnya keioid. Pencegahan memang lebin penting, namun cara yang terbaik untuk menghilangkan keloid masih cenderung membutuhkan bantuan ahii medis. Seiring dengan majunya teknologi kesehatan yang digabungkan dengan treatment kecantikan.

Para penderita keloid tidak perlu khawatir dan merasa terganggu karena keloid sudah bisa dihilangkan dengan proses yang mudah. Cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkan Keloid yaitu:

1. Occlusive dressing. Teknik perawatan luka dengan cara menutup luka seperti diplester dan plesternya mengandung cairan nutrisi dan antiseptik dengan drip selama 24 jam terus menerus dilakukan selama 1 tahun.
2. Suntik kortikosteroid interelasi. Metode ini aman dan tidak terlalu menyakitkan. Diberikan sekali dalam sebulan atau sekali dalam seminggu, sampai hasil yang diinginkan tercapai. Aman karena hanya sedikit dari konsentrasi steroid yang masuk ke dalam peredaran darah. Efek yang didapat adalah membuat keloid rata dengan kulit dengan cara menstimulasi munculnya kapiler darah baru di permukaan. Namun warna keloidnya tidak dapat benar-benar hilang.
3. Terapi interferon. Interferon adalah protein yang dihasilkan oleh sistem imunologi tubuh yang berguna untuk melawan virus, bakteri, dan lainnya. Hasil penelitian terakhir ternyata dapat dipakai untuk mengurangi ukuran keloid, namun tidak diketahui apakah efeknya bertahan lama atau tidak.

Sementara itu, dr. Teuku Adifitrian, SpBP menambahkan, ada satu hal mengenai keloid yang harus diperhatikan, yaitu keloid itu ada daerah predilepsinya. Dalam arti, hanya area-area tertentu di tubuh bisa timbul keloid. Misalnya saja pada daerah wajah hampir tidak pernah, bukannya tidak mungkin. Karena kalau seseorang sedang berjerawat, maka bekas jerawatnya bisa jadi keloid. Untuk menghilangkan keloid dengan melakukan penyuntikan pada kasus yang ringan cukup membantu tetapi dilakukan secara berulang.

Dr. Teuku tidak menganjurkan laser sebagai salah satu modalitas untuk mengatasi keloid. Justru harus berhati-hati karena laser itu akan dapat memberikan trauma baru sehingga pembuluh darah yang muda-muda itu pecah dan terbentuk luka awal lagi yang akan menyebabkan ketebalan pada keloid.


Karena itu, salah satu cara yang dianjurkan menghilangkan keloid dengan bedah plastik. Cara yang paling sederhana dari eksisi (operasi pengangkatan jaringan) bertahap untuk mengatasi keloid. Pertama, keloid dibuang tengahnya, lalu dijahit. Setelah sekian lama dibuang lalu dibuang lagi pinggir daerah keloid dan dijahit kembali. Pembuangan atau pembedahan keloid dilakukan secara pelan-pelan tergantung besar kecilnya ukuran keloid. Kedua, dengan cara membuang semua keloid sekaligus lalu diganti dengan skin graf. Namun tetap harus mempertimbangkan secara bijak sebelum melakukan itu. Misalnya ada pasien yang keloidnya sudah dikerjakan oleh dokter yang kompeten tetapi bekasnya masih tetap tidak bagus, ternyata pasien itu memang reaktif sekali. Kalau sudah seperti itu harus berhati-hati dan pilih jalan yang paling tidak melukai agar tidak memberikan parut yang baru. Intensive care setelah melakukan pembedahan tidak ada. Tetapi pada semua pasien yang setelah melakukan pembedahan dan dijahit itu harus rajin check up dua minggu sekali. Bisa juga dibantu dengan pemakaian Silicone sheets, dan pengolesan krim untuk mempercepat proses matangnya parut. Rini Listia (Info Kecantikan)  

0 komentar:

Post a Comment