Ketakutan terhadap kegemukan
membuat banyak orang berlomba-lomba menurunkan dan mempertahankan berat badan
dengan berbagai cara. Terkadang tingkat keamanan dalam proses penurunan berat
badan tidak terlalu dipedulikan demi mendapatkan tubuh ideal. Padahal, dalam
penurunan berat badan diperlukan program tepat yang disesuaikan dengan usia dan
kegiatan sehari-hari. Seperti apakah?
Berkembangnya dunia kuliner yang
menyajikan berbagai makanan dengan sajian menarik dan kelezatan yang melambung
di lidah terkadang membuat orang lupa mempertahankan berat badan. Segala jenis
makanan dilahap tanpa memperhatikan asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh.
Tanpa disadari lemak mulai menumpuk di bagian perut, paha, lengan dan bagian
tubuh lainnya. Setelah menyadari kondisi tersebut, akhirnya berbagai cara mulai
dilakukan demi mendapatkan berat badan proporsional. Seperti melakukan diet
super ketat tanpa memedulikan usia dan aktivitas sehari-hari. Padahal dalam
proses penurunan badan tetap harus diperhatikan faktor usia dan aktivitas fisik
yang dilakukan sehari-hari.
Menurut dr. Florentina Mariane
Rahardja, M.Gizi, SpGK, dokter spesialis gizi klinik, dalam program penurunan
berat badan untuk semua kelompok usia yang paling penting membakar dan
menghilangkan massa lemak. Obesitas terjadi jika IMT atau Indeks Massa Tubuh di
atas 25. Seseorang yang kelebihan berat badan tidak selalu dikatakan obesitas
yang paling penting massa lemak harus dibuang.
Pada usia anak-anak atau remaja,
penurunan berat badan jauh lebih cepat dibanding usia di atas 30 tahun. Karena
metabolisme tubuh pada usia di bawah 30 tahun lebih tinggi. Jika terjadi
kelebihan berat badan pada anak-anak, bila melakukan diet akan lebih mudah.
Sedangkan untuk usia 30-40 tahun, penurunan berat badan masih bisa dilakukan,
tetapi sedikit lambat.
Ditambahkan dr. Laila Hayati,
M.Gizi, SpGK, dokter spesialis gizi klinik, pada intinya penurunan berat badan
untuk anak dan dewasa akan sama program dietnya karena memakai diet dengan
program gizi seimbang. Kebutuhan asupan gizi tubuh tetap harus terpenuhi mulai
dari karbohidrat, vitamin, mineral, protein dan lemak. Dianjurkan untuk tidak
mengurangi salah satu asupan bahan makanan agar penurunan berat badan
berlangsung secara optimal.
Diet sesuai usia. Berikut beberapa cara tepat melakukan diet sesuai
usia:
1. Usia Anak-anak. Kelebihan berat badan pada anak gemuk biasanya
ditandai dengan tungkai yang sedikit bengkok. Bila mulai tampak seperti usia
Anak-anak. Kelebihan berat badan pada anak gemuk biasanya ditandai dengan
tungkai yang sedikit bengkok. Bila mulai tampak seperti ini, biasanya akan
langsung diprogramkan penurunan berat badan. Tetapi, pada anak yang tidak
terlalu banyak mengalami penambahan berat badan, biasanya berat badan hanya
dipertahankan. Misalnya, jika mencapai berat badan di angka 30 kg, maka akan
dibiarkan tetap di angka tersebut sampai beberapa bulan ke depan. Karena, anak
masih mengalami proses tumbuh lebih tinggi ke arah ideal.
Untuk mencapai berat badan ideal
atau program penurunan berat badan pada anak- anak, sebaiknya orangtua harus
mengikuti pola makan sehat agar anak-anak bisa mencontoh pola makan dari
orangtua. Pola makan yang tepat untuk anak-anak adalah makan tiga kali sehari
dan tetap ditambah susu. Pada sebagian orang tua jika sudah mengetahui anaknya
kelebihan berat badan, biasanya asupan susu dihentikan padahal susu tidak
membuat gemuk. Sebaiknya, susu tetap diberikan dua kali sehari, snack sehat
satu kali sehari dan buah-buahan satu kali sehari. Dalam pemilihan jenis harus
sesuai dengan kebutuhan tumbuh makanan, jumlahnya kembang. Untuk pengelolaan makanan bisa disesuaikan dengan
selera anak. Tetapi, usahakan pilih makanan yang rendah lemak dan sesuai dengan
asupan gizi yang dibutuhkan anak.
2.Remaja. Remaja merupakan peralihan anak ke dewasa. Di masa
tersebut, pertumbuhan masih berjalan. Untuk perempuan di bawah usia 17 tahun
dan laki-laki di bawah 20 tahun masih mengalami masa pertumbuhan. Jika tidak
berada dalam masa pertumbuhan, maka dapat dilakukan diet yang sama seperti orang
dewasa. Untuk kelebihan berat badan pada remaja, boleh dikurangi beberapa
kilogram hingga mencapai berat badan ideal dengan Cara menghindari lemak,
tetapi jumlah yang dimakan harus cukup dan seimbang.
3.Dewasa. Berhubung pada masa ini sudah tidak mengalami pertumbuhan
lagi, jadi yang dilakukan orang yang mengalami kelebihan berat badan adalah
menurunkan berat badan dengan program penurunan berat badan antara 4-5 kilogram
per bulan. Dalam penurunan berat badan, massa lemak harus diturunkan bukan
menguras cairan di dalam tubuh. Ciri-ciri membuang cairan tubuh ditandai dengan
buang air kecil yang lebih banyak, diare dan produksi keringat berlebihan.
Untuk pola makan yang dapat diterapkan adalah tetap makan tiga kali sehari
disesuaikan dengan porsi makan masing-masing individu, tetapi jangan berlebihan,
serta snack dua kali sehari tanpa pemberian susu atau dengan susu rendah lemak.
4.Usia Lanjut (Di Atas 60 Tahun). Pada usia ini, boleh, saja
menurunkan berat badan, tetapi tidak ditarget terlalu drastis mengingat fungsi
organ sudah menurun. Apabila berat badan hilang secara tiba-tiba, maka fungsi
organ bisa terganggu. Untuk usia lanjut, usahakan untuk tidak mengonsumsi obat penurunan
berat badan dan juga berhati-hati menurunkan berat badan dengan gizi yang tidak
seimbang. Karena dalam jangka panjang, akan berpengaruh negatif terhadap
seluruh fungsi organ.
Secara umum, dari seluruh
kelompok usia di atas, untuk pemilihan pola makan yang utama adalah diet gizi
seimbang. Jadi, protein, karbohidrat, lemak tetap perlu dikonsumsi. Jangan
menghindar tidak makan nasi sama sekali, tetapi dikurangi porsinya saja. Ada
beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari di antaranya santan, mayones,
mentega, minyak dan bumbu kacang. Kemudian batasi makanan yang mudah diubah
menjadi lemak misalnya makanan yang terbuat dari tepung atau gula sederhana di
antaranya roti, mie dan kue. Tingkatkan asupan serat dari sayur-sayuran dan
buah karena serat mengenyangkan. Serat akan menghalangi penyerapan karbohidrat,
lemak dan rendah kalori. Makanan yang mengandung serat tinggi didapatkan dari
oatmeal atau beras merah. Untuk buah-buahan, dapat mengonsumsi buah-buahan apa
saja asalkan jangan ditambah gula.
Imbangi dengan Olahraga. Satu hal lain yang penting untuk
menurunkan berat badan adalah olahraga. Olahraga dalam menurunkan berat badan tidak
boleh olahraga yang berlebihan. Usahakan olahraga minimal 30 menit sehari. Di
atas 30 menit, lemak akan lebih banyak dibakar dibandingkan gula. Lebih lama
dari 30 menit, maka lemak semakin banyak dibakar. Pada usia anak sampai lansia,
olahraga yang dilakukan sebaiknya olahraga yang membakar lemak, yaitu olahraga
rutin, intensitas ringan sedang dan usahakan nafas jangan terlalu
terengah-engah.
Jika nafas terengah-engah saat
berolahraga, berarti oksigen yang masuk kurang. Sedangkan, lemak membutuhkan oksigen
untuk pembakarannya. Jika tidak ada oksigen, maka yang dibakar adalah glukosa
yang akhirnya dapat menyebabkan lapar. Beberapa olahraga yang baik dilakukan di
antaranya, jalan cepat, bersepeda atau treadmill. Pada anak-anak, usahakan
tingkatkan aktivitas gerak di dalam maupun di luar ruangan agar anak tak hanya
duduk bermain game atau menonton televisi. Konsultasi dan pengawasan di bawah
dokter spesialis gizi klinik tetap menjadi prioritas dalam program penurunan
berat badan. Tujuannya agar berat badan turun secara terkontrol, efektif dan
tubuh tetap sehat. Widi (Info Kecantikan)
0 komentar:
Post a Comment