Perubahan cuaca dari musim panas
ke musim hujan pasti akan memengaruhi tingkat kelembaban kulit. Meski tak ada
paparan sinar matahari yang langsung menyengat ke permukaan kulit, perawatan
kecantikan di musim hujan tetap diperlukan agar kulit tetap indah dan lembut.
Tentu saja perawatannya akan sedikit berbeda ketika musim kemarau. Apa saja
yang sebaiknya dilakukan?
Cuaca dingin dengan guyuran hujan
yang terkadang rintik dan deras membuat kesehatan kulit akan berpengaruh. Suhu
lembab dan dingin sedikit banyak akan memengaruhi perubahan kulit di area
tertentu. Kulit yang tadinya lembab bisa berubah menjadi kering. Sebaliknya
kulit yang kering bisa semakin kering. Perubahan cuaca memang tak bisa
diprediksi, tetapi perawatan untuk menjaga kulit indah dan lembab di musim
hujan tetap harus dilakukan.
Banyak orang beranggapan ketika
musim hujan tidak ada paparan sinar matahari yang bisa merusak kulit sehingga
tidak dibutuhkan perawatan khusus seperti mengoleskan Sunblock atau pelembab.
Anggapan tersebut ternyata tidak tepat. Dijelaskan dr. Niken Wulandari, SpKK,
walaupun musim hujan dan banyak awan, tetapi sinar matahari akan tetap ada dan
bisa menembus awan yang mendung. Jadi, jangan diabaikan dan harus tetap
melakukan perawatan yang sesuai dengan jenis kulit.
Tidak hanya masalah kecantikan
kulit yang akan berubah karena cuaca, Tetapi, masalah kesehatan kulit otomatis
akan terpengaruh jika tidak telaten dirawat dan diperhatikan. Beberapa masalah
kulit di musim hujan yang mengganggu kesehatan di antaranya iritasi, alergi,
gatal atau penyakit kulit. Selain cuaca yang sangat memengaruhi kesehatan dan
kecantikan kulit, gaya hidup sehari-hari yang tidak mendukung seperti kurang
istirahat, stress dan merokok akan membuat kulit menjadi lebih cepat kering.
Ketika stres mulai datang, beberapa aliran darah ke kulit akan menurun. Hal ini
menyebabkan kurangnya oksigen dan nutrisi yang diterima kulit. Maka, ketika
seseorang mengalami depresi atau stress, kulit akan lebih terlihat kusam dan
pucat.
Pada dasarnya, kulit yang indah
itu berarti sehat, tidak kusam dan proporsional. Kulit indah bukan hanya
berwarna putih saja, tetapi sehat dari dalam dan luar. Karena kesehatan kulit
tidak hanya berdiri sendiri, tetapi akan berpengaruh pada kesehatan dan
penampilan tubuh secara menyeluruh. Ketika kulit mendapat pemicu masalah dari
luar seperti halnya cuaca yang dapat rnenyebabkan kulit menjadi kering dan
kurang indah, maka diperlukan perawatan ekstra yang mendukung kulit untuk
mempertahankan kecantikan. Ada beberapa perawatan ekstra yang harus dilakukan
atau dihindari di musim hujan seperti sekarang ini, baik yang dilakukan di
rumah ataupun di klinik kecantikan:
1. Pembersih Wajah
Sebelum merawat kulit tubuh, Anda
harus memperhatikan area wajah terlebih dulu. Tahapan pembersihan wajah setelah
beraktivitas di luar merupakan hal yang sangat penting. Jangan berpikir karena
wajah terkena air hujan dan sudah lembab, maka sesampainya di rumah Anda malas
membersihkan wajah. Seperti diketahui, air hujan yang langsung rnenempel pada
kulit wajah dan didiamkan tanpa dibersihkan dapat membuat kulit menjadi kering
dan kotor. Jerawat dan masalah kulit lain dapat timbul tanpa disadari dan
mengganggu penampilan.
Untuk mempertahankan kulit indah
di musim hujan tentu saja kembali lagi pada tiga perawatan mendasar untuk
wajah. Pertama, cleansing (membersihkan wajah), melembabkan wajah dan
memproteksi kulit dari sinar matahari. Di musim hujan, tentunya perawatan harus
disesuaikan dengan jenis kuiit masing-masing. Mereka yang memiliki kulit
berminyak dan cenderung berjerawat, gunakan pembersih wajah yang tidak
merangsang pertumbuhan minyak. Hindari penggunaan cleansing milk karena kulit
akan semakin berminyak. Untuk kulit kering, dapat menggunakan cleansing milk
ketika membersihkan wajah. Jika wajah Anda sensitif, hindari pemakaian toner
dan gunakan sabun khusus untu kulit sensitif. Hindari pemakaian yang mengandung
alkohol bagi yang memiliki kuiit kering. Untuk kulit berminyak, gunakan toner
lebih tebal di daerah T-face.
Ketika musim hujan dengan cuaca
dingin, jangan dikira wajah Anda tidak berkeringat. Karena itu, setelah
beraktivitas di luar sebaiknya jangan langsung mencuci wajah apalagi jika kulit
terasa lembab karena keringat. Dinginkan wajah kurang lebih 10 menit, lalu cuci
muka dengan tenang dan perlahan. Jangan tergesa-gesa atau menggosok wajah
terlalu keras karena akan membuat iritasi wajah. Cuci wajah dengan air yang
mengalir hingga kotoran benar-benar terangkat. Usahakan facial foam yang
dioleskan ke wajah tidak ada yang tersisa sedikit pun. Jika tersisa dan tidak
dibersihkan, maka dapat mengakibatkan timbul jerawat. Berhubung di musim hujan,
kelembaban menjadi lebih tinggi dan membuat lebih sering berkeringat, sebaiknya
Anda lebih sering mencuci muka untuk mempertahankan kecantikan.
2. Pelembab atau Moisturizer
Penggunaan pelembab atau
moisturizer pada kulit wajah sangat diperlukan. Meski cuaca dingin dan membuat
kelembaban kulit meningkat, tetapi fungsi pelembab tetap diperlukan untuk kulit
wajah. Walaupun kulit memiliki pelembab alami yang dinamakan natural
moisturizing factor yang terdiri atas beberapa lemak. Pelembab alami yang sudan
ada di dalam kulit wajah ini berfungsi mengikat air dari dalam tubuh ataupun
lingkungan sekitar.
Banyak produk pelembab yang
ditawarkan di pasaran seperti pelembab yang oklusif (menahan air di permukaan
kulit) dan humektan (menarik air dari lingkungan). Pelembab yang tepat adalah
pelembab yang kandungannya mendekati kandungan pelembab alami yang dimiliki
kulit. Untuk pelembab di musim hujan, biasanya terdapat kandungan metan yang
berfungsi menarik air dan sifatnya mengurangi penguapan dan terdapat kandungan
AHA. Pilin pelembab dengan pH yang bersifat basa, di bawah 5,5 karena pH di
atas 5,5 atau pH asam akan bersifat iritasi. Untuk mengetanui pH dan kandungan
lain, Anda dapat memerhatikan kemasan pelembab sebelum membelinya. Usahakan
tidak membeii produk pelembab karena merek dan harga mahal. Merek termahal dari
suatu produk pelembab belum tentu akan cocok dengan kulit yang dimiliki.
Bila sehari-hari Anda jarang menggunakan
pelembab secara rutin, sebaiknya mencoba untuk rutin mengoleskannya. Sebaiknya
penggunaan pelembab dua kali sehari dan disésuaikan dengan kebutuhan. Misalnya
untuk kulit berminyak, tidak perlu terlalu sering mengoleskan pelembab. Untuk
kulit kering, setelah dua kali pemakaian masih juga kering, pelembab bisa
dioleskan lagi. Jika Anda memiliki kulit normal, dianjurkan untuk memilih
pelembab yang hanya mengandung bahan pelembab. Jika kulit normal cenderung
gelap, bisa digunakan pelembab wajah yang mengandung AHA.
Kandungan AHA dalam pelembab
mempunyai fungsi untuk mencerahkan kulit dan membantu mempercepat pergantian
kulit. Jika memiliki kulit berminyak, dianjurkan untuk memilih pelembab yang
mengandung bahan penyerap minyak dan ringan. Pelembab jenis ini biasanya dalam
bentuk lotion ataupun gel yang bahan dasarnya terbuat dari air bukan minyak.
Sedangkan bila memiliki kulit kering, bisa menggunakan pelembab dalam bentuk
yang lebih berat seperti krim.
Penggunaan pelembab sebaiknya
dibedakan antara pelembab wajah, tangan dan tubuh. Karena tekstur dan tipe dari
tiga area tersebut saja sudah berbeda. Ada pelembab tubuh yang memiliki
kandungan minyak tinggi sehingga jika digunakan pada wajah akan bersifat
oklusif atau menyumbat minyak. Ujung-ujungnya akan timbul jerawat yang merusak
penampilan kulit wajah. Selain menggunakan produk pelembab kemasan, beberapa
produk alami dapat bermanfaat untuk melembabkan kulit wajah. Contohnya, minyak
zaitun. Minyak zaitun dapat dioleskan langsung untuk kulit wajah yang kering
dan kasar. Tetapi, tidak disarankan untuk kulit berminyak karena dapat
merangsang timbulnya jerawat. Minyak zaitun bisa berfungsi untuk melembutkan
bibir kering dan pecah-pecah. Anda bisa mengoleskan minyak zaitun jenis ekstra
virgin atau unrefined pada bibir setiap malam menjelang tidur.
3. Sunblock
Banyak yang beranggapan ketika
hujan tidak ada sinar ultraviolet yang akan terpapar pada kulit. Padahal sinar
ultraviolet itu tetap ada meskipun matahari tertutup oleh hujan. Penggunaan
Sunblock tetap harus dilakukan Sebelum beraktivitas. Gunakan 15 menit sebelum
Anda beraktivitas di luar ruangan. Sunblock untuk wajah dan seluruh kulit
biasanya harus dibedakan. Untuk wajah berminyak, gunakan sunblock yang ringan
dan bentuknya lotion atau gel. Untuk kulit wajah kering, bisa digunakan
sunblock berbentuk krim.
Produk Sunblock yang dijual di
pasaran, biasanya mengandung SPF 15-25. Untuk hasil maksimal, pemakaian
sunblock harus sering diulang. Untuk SPF 30, dapat diulang 3-4 jam sekali. SPF
di bawah 30, pengulangannya harus lebih sering. Jika kandungan SPF di bawah 15,
maka sunblock digunakan dua jam sekali. Pada pukul 15.00-17.00, gunakan kembali
sunblock karena gelombang ultraviolet jauh lebih besar.
Disarankan untuk memilih sunblock
yang broad spectrum yang dapat berfungsi menangkal UV A dan UV B agar kulit
diberi perlindungan ganda. Untuk mendapatkan produk sunblock yang
berspektrum luas, produknya bertanda
sunscreen untuk UV A dan UV B. Kandungan zinc oxide dan titanium dioxide
bersifat physical UV Filter yang ampuh sebagai penghalang sinar UV A dan UV B.
Bahan aktif yang terkandung dalam sunscreen yang bersifat anti UV A merupakan
turunan benzophenone (oxybenzone, dioxybenzone) dan avobenzone. Sedangkan yang
bersifat anti UVB merupakan turunan PABA, cinnamates (octinoxate, cinoxate),
salicylates (octisalate), dan octocrylene.
4. Mandi Air Dingin atau Air Hangat
Cuaca dingin di musim hujan
terkadang membuat Anda ingin kembali menarik selimut di pagi hari. Namun,
tuntutan aktivitas mengharuskan untuk lekas bergegas bangkit dari tempat tidur
dan menuju kamar mandi. Di musim hujan seperti sekarang ini otomatis tubuh
terpanggil untuk mandi air panas. Menurut dr. Sabrina, boleh saja mandi dengan
air hangat, tetapi jangan yang terlalu panas dan sebaiknya jangan dilakukan
terlalu sering. Apalagi berendam terlalu lama karena permukaan kulit suhunya
akan turun secara langsung. Maka, pori-pori akan tertutup dan menyebabkan kulit
menjadi kering. Hindari juga kebiasaan berendam di air dingin terlalu lama
karena kulit juga akan rnenjadi kering.
Di musim hujan, mandi tetap
seperti biasanya sehari dua kali atau lebih tergantung keinginan. Perlu
diperhatikan untuk pemakaian sabun. Gunakan sabun yang lembut misalnya sabun
bayi atau sabun yang tidak terlalu wangi. Hindari penggunaan sabun antiseptik
karena akan membuat kulit semakin kering apalagi di musim hujan dan berada di
ruangan AC. Selesai mandi, keringkan tubuh dengan handuk kering. Ketika
mengeringkan, handuk tidak boleh digesek-gesek ke tubuh terlalu keras, handuk
ditempel perlahan pada tubuh khususnya area wajah.
Handuk wajib dicuci seminggu dua
atau tiga kali agar tetap bersih dan nyaman. Sebenarnya kebersihan handuk akan
berpengaruh terhadap kesehatan kulit. Rendam handuk dengan air hangat dan
detergen setidaknya 30 menit sebelum handuk dicuci. Air hangat mampu membantu
kinerja detergen untuk melunturkan semua kotoran yang menempel pada handuk.
Ketika menyimpan handuk, jangan terlalu lama digantung di dalam kamar mandi
karena akan membuat handuk menjadi bau, lembab dan berjamur yang bisa
menyebabkan timbulnya beberapa penyakit kulit.
5. Body Lotion
Tidak hanya wajah yang harus
dioleskan pelembab dan sunblock, kulit tubuh harus menjadi perhatian utama
dengan penggunaan body lotion. Dalam pemilihan lotion, Anda harus selektif dan
memerhatikan jenis lotion yang digunakan di musim hujan. Kesalahan memilih
lotion akan membuat kulit Anda menjadi kering atau bahkan sebaliknya menjadi
sangat berminyak. Dianjurkan memilih lotion yang terdapat kandungan sun
protection factor (SPF) untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari.
Penggunaan lotion yang mengandung sun protection tetap diperlukan di musim
hujan untuk melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet.
Jika Anda termasuk orang yang
tidak banyak melakukan aktivitas di luar ruangan, sebaiknya memilih lotion
dengan kandungan tabir surya dengan kandungan SPF 15-30. Sebaliknya, jika Anda
banyak rnelakukan kegiatan outdoor, pilih lotion dengan kandungan tabir surya
yang mengandung SPF di atas 80. Untuk penggunaan, oleskan lotion 30 menit
sebelum beraktivitas di luar rumah. Jika ingin mendapatkan hasil maksimal,
sebaiknya Anda mengulangi pemakaian setiap dua jam sekali. Apalagi bagi mereka
yang lebih sering menghabiskan kegiatan di dalam ruang AC diiringi cuaca dingin
dari luar, maka penggunaan lotion harus lebih diperhatikan. Pilih produk lotion
yang cocok dengan kulit Anda. Dianjurkan tidak memilih lotion dengan kandungan
wewangian yang terlalu wangi. Cermati tanggal kedaluwarsa yang tertera di
kemasan untuk menghindari masalah kulit tubuh yang diakibatkan karena produk
yang sudah kedaluwarsa
6. Facial dan Lulur
Seperti diketahui manfaat facial
untuk merawat wajah sekaligus mengangkat lapisan kulit mati agar wajah menjadi
lebih relaks. Alhasil wajah akan terlihat lebih segar dan cerah. Begitu
pundengan lulur, perawatan lulur bertujuan untuk mempercepat lepasnya
kulit-kulit mati. Dengan lepasnya kulit mati yang kusam, setelah melakukan
perawatan lulur biasanya kulit akan menjadi lebih cerah.
Di musim hujan, perawatan facial
dan Iulur tetap boleh dilakukan. Asalkan tidak berlebihan dan cocok dengan
kulit wajah. Ada orang yang tidak cocok melakukan treatment facial dan kulitnya
langsung alergi atau kemerahan. Ada juga orang yang lebih senang melakukan
lulur dibanding dengan facial. Pada intinya, kedua perawatan tersebut boleh
dilakukan di musim hujan. Jika setelah melakukan treatment ternyata mengalami
alergi atau tidak cocok, sebaiknya segera hentikan perawatan. Untuk facial bisa
dilakukan Sebulan sekali untuk kulit normal atau dua minggu sekali sesuai
dengan kebutuhan. Sedangkan untuk lulur, bisa dilakukan sebulan sekali. Jangan
terlalu sering melulur karena dengan mandi saja lapisan kulit yang paling atas
sudah terjadi pengelupasan.
7. Makanan Sehat dan Air Putih
Tidak hanya melakukan perawatan
dari luar, untuk menjaga, kulit agar tetap halus dan lembut di musim hujan
dibutuhkan perawatan dari dalam. Ada beberapa makanan yang dapat membantu
mempertahankan kelembaban dan keindahan kulit seperti mengonsumsi makanan yang
kaya protein di antaranya ikan salmon. Ikan salmon penuh dengan lemak omega-3
lemak yang menjaga sel-sel kulit agar tetap sehat. Kandungan makanan ini dapat
membantu melindungi kulit dari paparan sinar matahari dan polusi.
Selain ikan salmon ada beberapa
sayuran dan buah-buahan yang bisa membantu menjaga kelembaban kulit di musim
hujan salah satunya bayam. Bayam banyak mengandung lutein atau senyawa tanaman
yang melindungi kulit dari sinar UV. Sengatan matahari sedikit banyak membuat
kulit lebih kering dari biasanya. Karena lutein diserap lebih baik bila dimakan
dengan sumber lemak, maka Anda dapat menambahkan minyak zaitun saat pengolahan.
Selain bayam, telur juga bermanfaat untuk mempertahankan kecantikan kulit
karena mengandung vitamin E. Telur mengandung setengah dari kebutuhan vitamin E
harian yang terkandung pada dua butir telur. Tambahan vitamin E pada telur
dapat membantu melindungi telur terhadap radikal bebas. Namun, bagi Anda yang
mempunyai penyakit kolesterol, sebelum mengonsumsi telur sebaiknya
berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter gizi langganan Anda.
Udara yang lebih dingin di musim
hujan akan membuat tubuh membutuhkan cairan yang lebih dan merasa haus.
Pastikan Anda cukup mendapat asupan cairan untuk tetap menjaga kelembaban kulit
caranya dengan mengonsumsi 8-10 gelas atau 2,5 liter air putih per hari. Air
putih memiliki manfaat untuk mempengaruhi proses pembuangan cairan atau toksin.
Bila kurang minum, maka toksin akan menumpuk di dalam tubuh dan akhirnya kulit
terlihat kusam dan menjadi kering.
8. Mencegah Penyakit Kulit
Musim hujan yang diiringi dengan
curah hujan deras ditambah genangan air di mana-mana dapat menimbulkan penyakit
kulit yang dapat mengganggu aktivitas. Dijelaskan dr. Keni lstasaputri, M.
Mkes, SpKK dari RS Sahid Sahirman, seseorang yang mengendarai motor di kala
musim hujan dan terkena banjir, usahakan jangan sampai tubuh basah karena
kehujanan lalu menjadi kering dengan sendirinya. Karena, dengan seperti itu
akan memacu timbulnya berbagai penyakit kulit seperti jamur ataupun kuman.
Kutu air merupakan salah satu
penyakit yang muncul di saat musim hujan. Jika mendapatkan penyakit ini,
sebaiknya langsung cuci kaki menggunakan sabun sampai bersih ke sela-sela kaki.
Anda bisa menggunakan topical, ketoconazole, miconazole dan obat minum yang
didapatkan dari dokter. Lalu bisa digunakan dua hari sekali. Jika sudah
rnembaik dapat digunakan 3-5 hari sekali, tetapi harus tetap digunakan selama
dua minggu. Secara tradisional, untuk mengatasi masalah kutu air dapat berendam
menggunakan air garam. Selain mengurangi kekeringan, garam dapat digunakan
sebagai obat untuk menghilangkan kutu air pada kaki.
Untuk menghindari penyakit
infeksi kulit yang diakibatkan jamur, maka Anda bisa mencegahnya dengan
konsisten memperhatikan kebersiihan pribadi dan lingkungan. Lakukan mulai dari
cara sederhana, setiap habis bepergian, Anda dapat langsung mencuci kaki dan
membersihkan dengan menggunakan sabun antiseptik jika diperlukan. Jika, sudah
terjadi infeksi, maka dianjurkan untuk segera diobati dengan obat yang cocok
dan sesuai. Agar efektif, segera konsultasikan masalah Anda ke dokter untuk
mendapatkan pengobatan yang tepat dan aman. Widi, Palupi, Rini. (Info
Kecantikan)
0 komentar:
Post a Comment