Thursday, November 1, 2012

Ramping Setelah Melahirkan Berkat Daun Katuk dan Jati Belanda

Tak hanya terlihat gemuk, tubuh wanita setelah melahirkan juga terlihat tidak proporsional. Ketika masih memberikan ASI eksklusif kaum ibu biasanya mengabaikan bentuk tubuh, padahal jika didiamkan berlarut-larut akan sulit mengembalikan berat badan ke angka ideal. Tak perlu khawatir karena hal tersebut bisa diatasi dengan daun katuk dan daun jati belanda yang memang bisa melancarkan pencernaan dan mengikat kelebihan lemak.  Benarkah? 


Laporan statistik yang dipublikasikan oleh WHO, badan kesehatan dunia baru-baru ini melaporkan bahwa lebih dari 20 persen wanita mengalami kesulitan mengembalikan berat badannya ke angka ideal setelah melahirkan. Umumnya mereka mempraktikkan berbagai usaha untuk membakar timbunan lemak, seperti minum obat pelangsing instan, diet ketat, olahraga berat hingga treatment pelangsingan modern yang dianggap mampu menurunkan berat badan setelah melahirkan. Namun, bukannya berat badan menjadi ideal tetapi justru membuat wanita mengalami masalah yoyo syndrome atau berat badan turun cepat, kemudian kembali naik melebihi berat badan awal.

Padahal seharusnya untuk menurunkan berat badan tidak seekstrim itu. Menurut dr. Erwin Christianto, M,.Gizi, SpGK, dokter spesialis gizi klinik, ada dua metode pelangsingan tubuh yang bisa dilakukan untuk menurunkan berat badan, yaitu metode pelangsingan cepat (temporer) dengan mengurangi asupan makanan 1500-1700 Kalori dan metode pelangsingan jangka panjang dengan menerapkan kombinasi antara perubahan pola makan, aktivitas fisik dan gaya hidup. Kedua metode ini sebaiknya dilakukan setelah enam bulan melahirkan atau setelah memberikan ASI eksklusif selama enam bulan agar tidak membahayakan kesehatan ibu dan bayinya.

Dua Metode. Berikut penjelasan mengenai dua metode pelangsingan, yaitu:
1. Metode Pelangsingan Cepat, 1500-1700 Kalori
Metode pelangsingan cepat mampu menurunkan berat badan hingga 5 kg per bulan atau 2 kg dalam seminggu, karena itu harus dilakukan di bawah pengawasan seorang 4 dokter spesialis gizi klinik. Dalam metode ini asupan kalori dibatasi 1500-1700 Kalori, sehingga jika tidak dilakukan di bawah pengawasan dokter dikhawatirkan akan terjadi defisiensi atau kekurangan zat besi yang berakibat pada gangguan kesehatan.

Selain itu, jika metode ini tidak dilakukan di bawah pengawasan dokter maka bisa menyebabkan terjadinya yoyo syndrome. Saat metode pelangsingan cepat ini dihentikan dan Anda kembali menjalani pola hidup yang lama maka berat badan Anda justru akan melonjak naik, melebihi berat badan sebelumnya (yoyo syndrome).

Jika mengalami yoyo syndrome, pada berat badan yang kembali naik yang bertambah adalah massa lemak. Semakin sering mengalami yoyo maka semakin banyak massa lemak. Akibatnya akan semakin sulit menurunkan berat badan. Jika dilakukan di bawah pengawasan dokter, maka dokter bisa mengontrol makanan dan suplemen yang harus dikonsumsi untuk mencegah timbulnya gangguan kesehatan dan efek yoyo.

Seseorang yang menjalankan metode cepat ini dianjurkan mengonsumsi sumber makanan karbohidrat, lemak dan protein secara seimbang, tetapi jumlah karbohidrat, lemak dan , proteinnya harus dipilih. Untuk asupan lemak, pilih lemak yang mengandung asam esensial seperti ikan. Untuk asupan protein, pilih protein yang mudah diserap tubuh seperti ayam tanpa kulit.

Untuk karbohidrat pilih karbohidrat kompleks seperti nasi merah yang mudah diserap tubuh dan bisa menahan lapar lebih lama. Sayur-sayuran hijau seperti bayam dan buah-buahan seperti apel dan pir juga dianjurkan. Untuk mencegah kekurangan zat besi akibat gizi yang tak seimbang maka diberikan suplemen khusus yang kaya akan kandungan vitamin dan mineral.

Sesuai namanya metode pelangsingan cepat, maka metode ini tidak boleh dilakukan dalam jangka waktu lama. Metode ini hanya dianjurkan dilakukan selama seminggu hingga satu bulan. Setelah mencapai berat badan sesuai dengan yang diinginkan, dokter spesialis gizi klinik akan membuat program pelangsingan baru yang sesuai dengan berat badan seseorang. Selain itu, dokter akan membuat program latihan fisik untuk mencegah kembali ke pola makan lama dan terjadinya yoyo syndrome.

2. Metode Pelangsingan Jangka Panjang
Metode pelangsingan jangka panjang merupakan metode pelangsingan yang dilakukan secara perlahan dengan mengombinasikan perubahan pola makan, aktivitas fisik dan gaya hidup. Meskipun penurunan berat badannya tidak sedratis metode pelangsingan cepat, metode pelangsingan satu ini sangat dianjurkan bagi Anda yang ingin memiliki tubuh langsing lebih langgeng. Karena, selain mampu menurunkan berat badan kaum ibu sebesar 2-4 kg dalam satu bulan, metode ini juga tergolong aman dan tidak harus dilakukan di bawah pengawasan dokter.

Selama dua minggu pertama ibu dianjurkan untuk tetap makan makanan gizi seimbang 3 kali sehari. Misalnya makan pagi dan makan siang, cukup mengonsumsi 6-8 sdm nasi putih atau 8-10 nasi merah, potong ikan atau ayam bakar, semangkuk kecil sayur bayam rebus dan sebutir apel. Makan malamnya cukup mengonsumsi 4-6 sdm nasi putih atau 6-8 sdm nasi merah, pepes ikan, semangkuk kecil kol rebus dan sebutir buah pir.  

0 komentar:

Post a Comment