Gaya hidup tak
sehat dan kurangnya berolahraga memicu serangan jantung bagi mereka yang masih
berusia muda. Bagaimana mendeteksi tanda-tanda penyakit jantung sejak dini?
Bagaimana pula agar terhindar dari penyakit yang mematikan nomor satu di
Indonesia ini?
Penyakit jantung
saat ini bukan hanya menyerang orang yang telah lanjut usia. Banyak orang yang
masih berumur 30-40 tahun menderita penyakit jantung bahkan meninggal akibat
serangan jantung secara mendadak.
Menurut dr. Aulia
Sani SpJp (K), FJCC, FIHA, spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah dari
Rumah Sakit Pusat Jantung Harapan Kita, penyakit jantung di usia muda sekarang
ini sudah marak terjadi, usia 30- 40 tahun bisa saja terkena penyakit jantung
bahkan serangan jantung mendadak. Penyakit jantung yang dikenal dengan nama
arteriosklerosis bukanlah penyakit yang menyerang secara tiba-tiba atau
mendadak, melainkan penyakit yang terjadi secara bertahap dan memerlukan proses
lama, di mana terjadi penyumbatan pembuluh darah secara perlahan dan terus
menerus dalam waktu lama.
Gejala. Gejala penyakit jantung
ditandai dengan dada terasa berdebar-debar (palpitasi) hingga nyeri dada. Jika
tidak digubris, tanda-tanda berikutnya bisa menyebabkan sakit di bagian dada
sampai ke bagian belakang hingga bisa menyebabkan seorang hilang kesadarannya
(pingsan) serta jantung berhenti mendadak yang dapat menyebabkan kematian.
Kejadian seperti cardiac arrest (henti jantung) ini dapat menyerang mereka yang
masih berusia di bawah 40 tahun. Mereka yang mendapat serangan jantung beberapa
jam sebelumnya biasanya tampak sehat dan segar bugar.
Di tempat terpisah,
dr. Okki Ramadian, SpPD spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Mitra Keluarga
Cibubur mengatakan, banyak orang berusia muda yang terserang penyakit jantung
bahkan harus melalui operasi karena
sudah terkena jantung koroner di mana katup jantung rusak sehingga harus
diganti dengan katup jantung buatan. "6-15% penyakit jantung di Indonesia
terjadi pada usia muda (35 tahun),"jelas dr. Okki.
Menurut dr. Okki,
ada dua hal utama yang menjadi pemicu kelainan jantung. Pertama, kelainan otot
jantung bawaan, kelainan struktur pembuluh darah, dan kelainan irama jantung.
Kedua, akibat gaya hidup yang kurang sehat seperti obesitas, gangguan
kolesterol, hipertensi dan ginjal kronik. “Kedua faktor inilah yang menjadi
faktor utama dan kebanyakan terjadi di usia muda," tegas dr. Okki.
Pencegahan. Tiga hal yang harus
diperhatikan agar terhindar dari penyakit jantung di usia muda. Kebiasaan
merokok, kolesterol tinggi dan hipertensi (tekanan darah tinggi) merupakan tiga
hal pemicu penyakit jantung. Ketiga hal tersebut tak lepas dari gaya hidup
kurang sehat seperti sering mengonsumsi makanan berlemak dan mengandung
kolesterol tinggi seperti makanan siap saji, stres karena pekerjaan hingga
urusan rumah tangga, banyak pikiran, tekanan pekerjaan tinggi hingga kebiasaan
merokok yang sulit dihentikan serta kurangnya berolahraga membuat seorang mudah
terserang penyakit jantung. “Maka dari itu, kembali pada pola hidup sehat
seperti makan makanan yang sehat, hindari rokok, kendalikan emosi agar tidak
mudah stres hingga rutin berolahraga,” saran dr. Aulia Sani.
Hal senada juga
disampaikan dr. Okki, jika kurang bergerak (jalan kaki dan berolahraga ringan)
membuat sistem metabolisme dalam tubuh melambat yang membuat sirkulasi kurang
lancar yang menyebabkan penyumbatan di pembuluh darah. Jika dibiarkan dan
berkelanjutan hal ini menyebabkan penyakit jantung di usia muda.
Sementara itu untuk
mengatasi serangan jantung mendadak, menurut dr. Aulia Sani, langkah pertama
yang harus dilakukan adalah membawa pasien secepatnya ke rumah sakit yang
memiliki peralatan pacu jantung. Pasalnya tak ada cara lain yang dapat
dilakukan untuk menyelamatkan nyawa seorang yang terkena serangan jantung. Jika
seorang tak merespons alat pacu jantung akan diberikan obat penghancur sumbatan
di pembuluh darah dan langkah terakhir adalah pemasangan ring di pembuluh darah
yang tersumbat.
0 komentar:
Post a Comment