Setiap anak memiliki usia yang
berbeda ketika akan menuju remaja. Seorang anak dikatakan sebagai remaja ketika
memasuki usia 11-12 tahun dan berakhir pada usia 18-21 tahun. Namun, biasanya
anak suka membantah terjadi saat memasuki umur 10-11 tahun. Pada usia tersebut,
anak akan mengalami perubahan, sehingga terkadang membuat orangtua kaget saat melihat
perilaku sang anak.
Ada banyak hal yang menyebabkan
remaja mengalami perubahan perilaku. Perubahan proses berpikir pun terjadi ketika
anak sudah mulai beranjak remaja. Pola pikir yang dimiliki tentu berbeda dengan
yang ada sebelumnya. Tidak hanya itu, pola komunikasi pasti akan mulai mengalami
perubahan dan peningkatan.
Pada anak yang suka membangkang,
bisa disebabkan karena adanya kondisi hormonal yang tidak stabil. Anak hanya
sedang menyampaikan suatu hal pada pikiran dan perasaan mereka saja.
Hal itulah yang bisa menyebabkan
terjadinya, miss communication antara orangtua dengan anak. Lingkungan tidak
dipungkiri bisa menjadi salah satu faktor yang menyebabkan perubahan pada anak.
Teman-teman juga bisa mempengaruhi pola pikir pada anak. Ketika memasuki usia
remaja, mereka akan sering mendengar pendapat yang disampaikan oleh orang lain
selain orang tuanya, Hal itulah yang membuat perubahan proses berpikir pada
anak.
Ketika menghadapi anak yang
beranjak remaja, orangtua seharusnya sadar bahwa anak yang mereka miliki bukanlah seorang anak-anak
lagi. Berikanlah waktu untuk anak agar bisa bergaul dengan teman-temannya. Saat
ingin memutuskan sesuatu hal pun orangtua harus bernegosiasi dengan anak. Mulailah untuk tidak berkomunikasi
yang bersifat satu arah terhadap anak. Dengarkan apa yang ada di pikiran anak,
Berikan kepercayaan penuh terhadap apa yang anak sering lakukan. Meskipun begitu, bukan berarti orangtua melepas anak
sepenuhnya. Tetap awasi anak agar tidak keluar dari jalur. Niken Wulandari
(Info Kecantikan)
terimaksih informasinya gan.,,
ReplyDelete