Banyak wanita yang memilih suntik
payudara agar payudara menjadi seksi dan terlihat lebih besar Namun menurut dr.
Laurentius Ariawan Widyanto, Med, SpBR dokter spesialis bedah plastik dan
Nibehsh Clinic, cara tersebut tidak disarankan dan tidak aman. Beberapa bahan yang
digunakan untuk suntik payudara adalah suntik silikon cair yang berbahaya bagi
tubuh. Bahan lainnya yang sering disuntikkan adalah suntik koiagen, yang mesti
tidak sebahaya suntik silikon cair tetapi 90 persen dokter ahli bedah dunia
tidak menganjurkannya. Begitu pula dengan suntik lemak yang kerap dipakai untuk
membuat payudara terlihat lebih besar.
Meskipun saat ini ada tren baru
para dokter mulai melakukannya, namun masih kontroversi. Di samping bahannya,
penyuntikan untuk payudara juga harus dilakukan oleh ahlinya Pasalnya, di dalam
payudara terdapat kelenjar payudara (seperti halnya kelenjar keringat dan lemak
yang selalu berproduksi dan di keluarkan keluar tubuh). Meskipun tidak menyusui
kelenjar payudara akan memproduksi cairan dalam jumlah kecil yang akan dibuang
lewat puting payudara. Jika suntik payudara tidak dilakukan secara tepat maka
terkenah kelenjar payudara sehingga terjadi sumbatan, sedang cairan yang di
produksi kelenjar tetap akan terbentuk sehingga terbentuk ciste-ciste yang
semakin lama semakin besar dan nyeri.
Jadi daerah aman untuk menyuntik
payudara sangat kecil, yaitu di bawah lapisan tipis di bawah kulit/subkutis dan disuntikkan di dalam otot dada.
Sementara jika disuntikkan di tengah-tengah antara kulit dan otot maka akan
terkena kelenjar dan bisa terjadi pembuntuan kelenjar payudara. Jika kelenjar
payudara menjadi buntu, sedang cairan
kelenjar payudara tetap terbentuk maka akan terbentuk benjolan (kista, serta
timbul rasa sakit karena kista akan semakin membesar dan menekan jaringan
payudara di sekitarnya), Untuk suntik lemak, risiko infeksi rata-rata pada
orang Asia mencapai 20 persen, dibandingkan 12 persen pada benua Amerika).
Kartika, Diah, Widi
Sumber: Tabloid Info Kecantikan
0 komentar:
Post a Comment