Middle East Respiratory Syndrome
(MERS) adalah infeksi saluran napas yang disebabkan oleh virus korona. Virus
korona jenis virus yang masih berkerabat dekat dengan virus penyebab SARS
(Severe Acute Respiratory Syndrome). Virus
korona adalah sebuah keluarga besar virus yang menjadi penyebab penyakit dengan
berbagai tingkat keparahan. Virus yang ditemukan di Semenanjung Arab ini
merupakan virus baru yang beium pernah menjangkit manusia sebelumnya. Tetapi
pada sebagian besar kasus penyebab penyakit yang berat hingga timbul kematian.
Virus ini dikenal sebagai Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus
(MERS-CoV). MERS-CoV ini lebih mematikan dibanding dengan virus korona lain
yang pernah ada.
Gejala yang timbul, penyakit saluran
nafas akut meliputi demam, batuk dan sesak atau dada terasa berat. Tak hanya
itu, dapat disertai gejala saluran pencernaan, yang mencakup diare. Jika ada
keluhan gejala tersebut, disertai dengan riwayat bepergian ke negara timur
tengah, dalam 1-14 hari masih ada gejala, sebaiknya periksalah kerumah sakit
maupun pelayanan kesehatan lain. Hal ini didasari karena masa inkubasi dari
MERS-CoV adalah 1-4 hari. Karena masih tergolong sebagai penyakit baru, belum
ada vaksin khusus yang dapat mencegah terjadinya penyakit ini.
Namun, pencegahan tetap dapat
dilakukan dengan memperkuat imunitas atau daya tahan tubuh, istirahat cukup,
mengonsumsi makanan yang cukup, dan minum air putih yang cukup. Organisasi
kesehaan dunia (WHO) pun menyatakan tidak ada penanganan khusus untuk pasien
yang menjadi sakit dengan infeksi MERS-CoV. WHO hanya menyarankan bagi dokter
untuk memberikan perawatan medis suportif untuk membantu meringankan gejaia.
Perawatan suportif berarti memberikan pengobatan untuk mencegah, mengontrol, atau
mengurangi komplikasi dan efek samping, serta berusaha untuk meningkatkan
kenyamanan dan kualiias hidup pasien. Perawatan suportif tidak termasuk merawat
atau menyembuhkan penyakit. Koes Anindya (Info Kecantikan)
0 komentar:
Post a Comment