Penyebab seseorang susah hamil
atau disebut dengan infertilitas adalah jika sudah menikah lebih dari satu
tahun dan berhubungan seksual secara teratur 3-4 Kali seminggu tanpa
menggunakan alat kontrasepsi apapun. Ini disebut infertilitas primer. Jika sudah
dua tahun menikah dan sebelumnya memakai kondom belum bisa diketahui apakah
terjadi infertilitas atau tidak karena jangan jangan setiap kali berhubungan
selalu memakai kondom.
Jika suami pernah memiliki anak
pada pernikahan sebelumnya tetapi sekarang sulit punya anak bisa saja. Sebagai
contoh ada pasangan suami istri yang sudah punya anak sebelumnya lalu untuk
mendapatkan anak kedua begitu sulit. Bahkan bisa menunggu hingga 10 15 tahun.
Penyebab infertilitas adalah 35
persen karena faktor perempuan atau istri 35 persen karena faktor laki laki
atau suami 25 persen karena faktor keduanya misalnya istri alergi terhadap
sperma suami. Serta 5 persen karena faktor yang tidak ketahuan penyebabnya.
Mungkin di sini ada ketentuan Tuhan.
Pada perempuan penyebabnya adalah
gangguan pada ovulasi, misalnya haid tidak teratur. Jika haid teratur setiap
bulan meski tanggalnya maju atau mundur, maka perempuan tersebut dikatakan
subur. Penyebab lainnya adalah keluhan atau kelainan anatomi di alat
reproduksinya, misalnya pada rahim terdapat myoma atau ada kista di indung
telur.
Penyebab lainnya adalah adanya
infeksi seperti sering keputihan. Keputihan menyebabkan suasana dinding rahim
menjadi tidak bagus. Atau bahkan infeksinya hingga ke dalam saluran reproduksi
bagian dalam. Akibatnya janin malas berkembang di daerah yang tidak sehat.
Infeksi juga bisa mengganggu karena bisa menyebabkan saluran telurnya menjadi
mampet.
Sementara pada laki-laki,
penyebabnya karena sperma. Jika laki-laki memiliki anak dari istri sebelumnya,
lalu ketika menikah lagi menjadi susah punya anak bisa terjadi karena faktor
usia. Selain faktor usia, hal lain yang mempengaruhi kualitas sperma adalah
pekerjaan, stres, merokok, alkohol dan lain-lain. Pekerjaan suami di tempat
yang panas-panas, seperti sopir, tukang las, koki dan lain-lain bisa
menyebabkan kualitas sperma jelek.
Jadi, untuk mengetahui pasangan
suami istri sulit punya anak maka harus diperiksa kedua-duanya. Harus keduanya
diperiksa, meski pada pernikahan sebelumnya suami sudah pernah punya anak,
karena bisa jadi penyebabnya karena suami misalnya faktor usia, pekerjaan,
stres dan lain-lain. Pemeriksaan yang dilakukan untuk perempuan, karena setiap
kali berhubungan spermanya tumpah maka dilakukan USG (ultrasonografi). USG ini
diperlukan untuk melihat posisi rahim.
Posisi rahim yang normal disebut
antefleksi, sementara rahim yang terbalik disebut retrofleksi. Ibarat hidung
ada yang mancung dan pesek, rahim yang terbalik dikatakan pesek sehingga ketika
berhubungan spermanya tumpah terus. Sperma yang tumpah ketika berhubungan juga
disebabkan karena sperma suami encer.
Selain untuk melihat posisi
rahim, USG juga dilakukan untuk melihat apakah ada kelainan di rahim atau
tidak, apakah ada penyakit di rahim atau tidak. Jika terjadi infeksi maka
dilakukan pemeriksaan papsmear untuk melihat kondisi mulut rahimnya.
Pemeriksaan lain yang bisa dilakukan adalah HSG (histerosalpinogografi). HSG
ini dilakukan untuk melihat kondisi saluran telur apakah berfungsi atau tidak.
Sementara untuk laki-laki
dilakukan pemeriksaan analisis Sperma. Jika kualitasnya kurang baik, maka akan
dikonsul ke dokter spesialis andrologi. Mengenai berapa lama pengobatannya,
karena belum diketahui penyebabnya apakah dari laki-laki atau dari perempuan,
maka belum bisa dikatakan berapa lamanya. Kartika (Info Kecantikan)
terimakasih atas informasinya,sangat bermanfaat sekali
ReplyDelete