Wajah merupakan bagian tubuh yang
penting bagi setiap orang, terutama wanita. Apapun akan dilakukan untuk
mendapatkan wajah cantik yang diinginkan. Maraknya tren wajah tirus ala bintang
Korea saat ini juga banyak diminati oleh wanita Indonesia. Bentuk wajah dengan
rahang kecil serta bentuk dagu membuat wajah menjadi tirus dan terlihat lebih
mungil. Benarkah?
Tren dunia kecantikan memang
tidak pernah ada habisnya. Trik mempercantik wajah dengan sentuhan make up,
radio frekuensi (RF), face lift hingga operasi masih sangat diminati bahkan
semakin meningkat. Seperti di negara Ginseng Korea, operasi plastik atau bedah
plastik bukan lagi menjadi sesuatu yang tabu.
Bahkan tidak hanya wanita, di
Korea Selatan banyak pria juga melakukan operasi untuk membuat wajah menjadi
lebih sempurna. Saat ini tren operasi rahang sedang banyak diminati. Dengan
operasi rahang dapat membuat seseorang yang memiliki wajah bulat atau persegi
dapat berubah menjadi oval bak artis-artis Korea.
Di Indonesia, saat ini operasi
rahang juga banyak diminati, khususnya wanita yang ingin mempercantik wajah.
Aiasan mereka melakukan operasi rahang adalah demi mendapatkan bentuk dagu V
agar wajah teriihat mungil dan tirus. Terlebih bagi yang memiliki wajah
berbentuk lebar atau yang memiliki tulang rahang besar yang membuat wajah
tampak tidak proporsional.
Operasi Rahang. Dijelaskan oleh dr. Intan Friscilla Hakim, SpBP
dokter spesialis bedah plastik, yang akrab disapa dr. Cilla, dalam tindakan estetika
bagian rahang dibagi menjadi dua macam, yaitu rahang atas dan rahang bawah.
Pada tindakan rahang bawah untuk estetika rata-rata ditujukan untuk membuat
sudut rahang lebih ramping atau bentuk dagu yang terlalu ke belakang.
Hal ini ditujukan untuk membuat
wajah menjadi lebih tirus dan lebih proporsional. Sedangkan bagian rahang atas
bisa dilakukan tindakan merampingkan tulang pipi agar terlihat lebih feminin
atau lebih cute sehingga memberi kesan wajah terlihat lebih segar dan tampak
awet muda.
Kebanyakan remaja saat ini,
terutama orang-orang Asia, memiliki permasalahan pada bentuk wajah yang kotak.
Selain itu, banyak yang mengeluh dengan rahang yang besar. Mereka menginginkan
wajah terlihat slim atau berbentuk V-line dengan dagu lancip membentuk V. Untuk
mengatasi hal tersebut yang dilakukan adalah dengan memainkan rahang bawah
bagian belakang. Secara awam, yang dimaksudkan dengan operasi rahang biasanya
adalah mengikuti rahang bagian belakang.
Pada rahang yang semula berbentuk
Kotak akan dilakukan pengikiran secara perlahan hingga rahang menjadi tirus,
dan hai ini akan menghasilkan rahang tirus yang permanen Sedangkan bagian
tulang pipi akan digeser ke bagian tengah sehingga mengurangi kesan wajah yang
lebar dan tua.
Teknik Pengerjaan. Teknik pengikiran rahang yang biasa dilakukan
dalam bedah plastik terdapat dua cara. Pertama, teknik pengikiran dari luar
tepatnya di bawah rahang. Kedua, teknik pengikiran dari dalam tanpa mengubah
posisi atau susunan gigi. Pada teknik pengikiran rahang dari luar, kulit yang
berada di bawah garis rahang disayat sedikit sepanjang 2 cm. Setelah itu
dimasukkan alat potong atau alat kikir dari lubang tersebut lalu rahang dikikir
sedikit demi sedikit hingga mendapatkan hasil yang diinginkan.
Sedangkan teknik pengikiran dari
dalam, cara pengerjaannya tidak jauh berbeda dengan teknik pengikiran dari
luar. Hanya saja dilakukan dari dalam rongga mulut dan tidak akan menimbulkan
bekas sayatan karena sayatan dibuat dari dalam rongga muiut. Namun pada teknik
ini biasanya akan menimbulkan efek lebih bengkak dibandingkan jika teknik
dikerjakan dari luar.
Aman. Pengerjaan mengikis rahang selama ini ditakutkan pasien.
Padahal teknik mengikis rahang merupakan prosedur yang relatif aman untuk
dilakukan. Semua tindakan pasti akan memiliki risiko, namun jika pengerjaan
dilakukan dengan prosedur yang tepat serta persiapan sebelum melakukan bedah
pasti akan mendapatkan hasil yang maksimal. Pada proses pengikisan rahang
biasanya diperlukan waktu selama dua jam pengerjaan.
Tidak hanya dokter, pasien juga
harus melakukan persiapan seperti melakukan CT scan dan rontgent agar diketahui
di mana letak syaraf dan pembuluh darah agar tidak terjadi pendarahan dan
komplikasi. Selain itu dokter yang menangani juga harus melakukan seleksi
pasien yang dimulai dari kesiapan dan lainnya.
Sebelum operasi rahang dokter
juga akan memberi tahu bahwa pasien akan mengalami pembengkakan selama 7-10
hari. Namun pasca-operasi dan membuka korset, setelah satu minggu pasien sudah bisa
melakukan berbagai aktivitas. Setelah operasi rahang telah dilakukan, dokter
akan menyarankan agar pasien datang kembali untuk kontrol.
Waktu kontrol yang disarankan
adalah mulai dari tiga hari setelah melakukan operasi, tujuh hari setelah
operasi atau satu minggu kontrol untuk membuka korset. Selanjutnya kontrol
setelah 2 minggu, lalu 3 bulan, 6 bulan hingga 12 bulan setelah operasi. Namun
hal yang terpenting adalah pada satu minggu setelah operasi pasien wajib datang
untuk melakukan kontrol.
Dan yang harus dilakukan setelah
operasi adalah pasien menghindari mengunyah daging, keripik atau makanan yang
keras karena masih daiam proses penyembuhan. Jika ingin melakukan operasi
rahang, disarankan sebaiknya tindakan estetik ini dilakukan oleh orang di bawah
usia 40 iahun. Pasalnya, dikhawatirkan jika diiakukan di atas usia 40 tahun,
merupakan usia orang sudah mulai terkena penyakit degeneratif seperti jantung,
diabetes dan lainnya. Koes Anindya (IK)
0 komentar:
Post a Comment